Alasan ASN Dikti dan Menteri Satryo Sepakat Islah

21 Januari 2025 4:03 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah aparatur sipil negara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membentangkan spanduk saat berunjuk rasa di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). Foto: Sean Filo Muhamad/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah aparatur sipil negara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membentangkan spanduk saat berunjuk rasa di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). Foto: Sean Filo Muhamad/ANTARA
ADVERTISEMENT
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dan ASN Dikti yang menggelar demo di Kemdiktisaintek telah sepakat islah dan saling memaafkan. Pertemuan kedua pihak berlangsung hangat di rumah dinas Menteri Satryo.
ADVERTISEMENT
Sekjen Kemendiktisaintek, Togar Simatupang, mengatakan kesepakatan untuk mengakhiri polemik ini bagian dari upaya untuk mencari jalan tengah. Menteri Satryo membuka ruang untuk mendengar masukan ASN yang demo.
"Nah jadi ini suatu bentuk apa ya. Keberanian dan juga suatu bentuk kerendahan hati untuk mau kita sama-sama mencari jalan tengah," kata Togar kepada kumparan, Senin (20/1).
Polemik Menteri Mendiktisaintek Satryo Soemantri dan pegawai Kemendiktisaintek berkahir damai, Senin (20/1/2025). Foto: Dok. Istimewa
Togar menuturkan, kedua pihak juga sepakat untuk melupakan masalah ini. Ia berharap ke depannya ada ruang diskusi dan tidak terbawa emosi.
"Ya sudah itu masa lalu dilupakan. Cuma kita jangan. Kita ke depannya belajar untuk proporsional. Kita diskusi. Kita mencari jalan tengah. Gitu aja sebetulnya," jelasnya.
Menurutnya, mengakhiri polemik ini sangat penting untuk mencapai Astra Cita Presiden Prabowo Subianto. Semua pihak harus menerima perbedaan.
ADVERTISEMENT
"Dan ingin kita lebih baik di masa depan untuk membangun ya. Mencapai astra cita yang bersama-sama yang dicanangkan oleh Pak Presiden di sini. Jadi ini pelajaran yang berharga sehingga semuanya bisa secara cerdas ya. Untuk berkomunikasi, ada di sana juga kerendahan hati untuk menerima perbedaan," tandasnya.