Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Aman, Warga Bojong Koneng yang Tinggal di Rumah Reyot Bersama 5 Anak
17 Maret 2018 18:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Wajah Aman Suryana (57), warga Kampung Bojong Koneng, Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, terlihat berseri-seri. Rumah sederhananya akhirnya direnovasi secara swadaya oleh masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Rumah sederhana yang berukuran 5 x 4 meter milik Aman tersebut tak layak huni. Aman mengaku atap genteng rumah sering bocor ketika hujan deras. Tiang dan dinding rumah yang terbuat dari bambu juga telah lapuk dimakan usia.
Rumah Aman terletak di tengah-tengah kebun di pinggir Kampung Bojong Koneng. Jalan menuju rumah Aman cukup sempit. Bahkan pada sebagian ruas jalan sulit untuk dilalui, karena berlumpur seusai hujan deras.
"Selama sepuluh tahun terakhir sudah mengalami beberapa kerusakan seperti genteng yang bocor, dinding yang lapuk, sampai bangunanya yang sudah miring," ujar Aman saat ditemui kumparan (kumparan.com) di rumahnya, Sabtu (17/3).
Di rumah tersebut, Aman tinggal bersama kelima anaknya. Istrinya, yang bernama Ocah telah meninggal dunia dua tahun yang lalu, karena sakit.
ADVERTISEMENT
Selama 23 tahun, Aman dan kelima anaknya harus tinggal di rumah terebut, karena masalah ekonomi. Ia harus memutar otak dalam memenuhi kebutuhan keluarganya setiap hari.
"Saya kerja jualan sayuran, kadang buruh harian lepas ikut warga kalau ada yang butuh. Jadi semua saya kerjain yang penting anak saya bisa sekolah," ucap Aman pelan.
Dalam waktu dekat Aman dan kelima anaknya akan memilki tempat tinggal baru yang nyaman dan layak. Masyarakat sekitar bersama petugas perlindungan masyarakat (linmas) setempat bahu-membahu merenovasi rumah milik Aman.
"Saya cukup senang, siapapun yang membantu dan yang mau melihat saya, saya ucapkan terima kasih banyak," jelas Aman.
Renovasi rumah Aman mulai dilakukan Sabtu (17/3). Masyarakat dan petugas limnas setempat bahu-membahu membongkar dan mengecor pondasi rumah. Biaya renovasi rumah tersebut murni dari swadaya masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT