Anies Resmikan Waduk Brigif, Solusi Banjir Berbasis Alam Bak di Singapura

6 Oktober 2022 10:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Waduk Brigif, di Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Waduk Brigif, di Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meresmikan ruang limpah sungai atau Waduk Brigif yang terletak di tengah-tengah pemukiman warga di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (6/10).
ADVERTISEMENT
Waduk Brigif ini merupakan salah satu dari paket program penanganan banjir yang disusun oleh Anies. Paket program ini bernama 942 project, yang terdiri dari pembangunan 9 polder, 4 ruang limpah sungai dan embung, serta 2 sungai.
Suasana Waduk Brigif, di Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
“Ruang limpah sungai yang diresmikan pada hari ini adalah perwujudan konsep baru di dalam kita mengendalikan air berlimpah di sungai yang terjadi pada saat hujan turun dengan lebat,” kata Anies ketika meninjau sekaligus meresmikan Waduk Brigif, Jakarta Selatan, Selasa (6/10).
Anies menjelaskan, pembangunan Waduk Brigif ini merupakan salah satu bentuk penanganan banjir dengan pendekatan naturalisasi. Selain Waduk Brigif, ada 2 waduk lain, yaitu Waduk Lebak Bulus dan Waduk Pondok Ranggon.
Suasana Waduk Brigif, di Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
Pengerjaan waduk ini dilakukan bersama dengan pemerintah pusat khususnya Kementerian PUPR, Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane (BBWSCC).
ADVERTISEMENT
“Ini adalah natural base solution atau solusi berbasis alam di saat kita harus selalu menekankan pendekatan pembangunan berkelanjutan maka kita harus membuka diri untuk mencapai pendekatan-pendekatan baru yang sudah terbukti di dalam pengendalian air,” lanjut Anies.
Pelepasan 2000 ekor bibit ikan mujair oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Waduk Brigif, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
Waduk Brigif memiliki kapasitas penampungan air dari hulu sampai dengan 308.000 m3 air. Saat hujan lebat, waduk ini akan terisi air, namun saat musim kering, waduk akan kering dan jadi lahan terbuka hijau sepenuhnya.
Fungsi utama pembangunan waduk ini untuk mengurangi luapan Kali Krukut yang sering kali membuat kawasan Kemang, Petogogan, Cilandak, dan Ciganjur, banjir.
Suasana Waduk Brigif, di Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
Anies menerapkan konsep ini setelah melihat pembangunan Sungai Kaang di Bishan-Ang Mo Kio Park, Singapura. Ini merupakan salah satu taman kota terbesar di Singapura yang juga berfungsi untuk menampung air.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, Anies ingin pembangunan waduk-waduk ini juga bisa menjadi ruang ketiga untuk masyarakat. Waduk ini juga memiliki berbagai fasilitas seperti area pemancingan dan area sepeda.
Suasana Waduk Brigif, di Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
“Kita ingin tempat ini menjadi tempat warga beraktivitas dari mulai aktivitas yang berkegiatan di air sampai dengan aktivitas di lahan seputar ini. Kita sedang menyiapkan skemanya, ini akan dikelola secara khusus, kita mungkin akan menugaskan apakah UPT apakah BUMD,” pungkasnya.
Sementara itu, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwong Fong Seng, yang ikut hadir dalam peresmian ini mengatakan, proyek naturalisasi waduk ini merupakan salah satu solusi untuk menghadirkan objek penampungan air di tengah permukiman penduduk.
Waduk Brigif, di Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
"Kami sangat senang, jadi mungkin ini pengalaman yang sangat menyenangkan untuk menyaksikan inovasi ini di jakarta. Kami benar-benar senang melihat solusi ini bisa dibuat mendunia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, tantangan di masa depan adalah menyatukan visi dan misi kedua negara ini, karena ia melihat kesamaan pendekatan untuk menyelesaikan masalah perkotaan. Pembangunan waduk ini salah satu contohnya.
"Oleh karena itu, saya ingin memberikan selamat kepada Bapak Anies Baswedan dan Pemprov DKI yang berjasa membuat waduk ini, ini ada sebuah kesuksesan," pungkasnya.