Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tiang-tiang monorel yang terbengkalai terlihat berdiri di sepanjang Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika. Tiang monorel ini terbengkalai sejak 2008 lalu.
ADVERTISEMENT
"Pak Gubernur juga sudah mengatakan dalam waktu dekat kita akan melakukan evaluasi menyeluruh dan kita akan menyikapi secara baik," ujar Riza di Balai Kota, Jakarta, Jumat (23/10).
Dia mengatakan akan mengundang seluruh pihak terkait untuk memutuskan apakah tiang monorel itu akan dilanjutkan pembangunannya atau dihilangkan.
"Ini tak mudah karena dulu ada keterlibatan BUMN, Adhi Karya berinvestasi, dibentuk dulu usaha bersama melalui Jakarta Monorel. Kemudian juga sempat dibuat dulu yang tiang pancang, dulu diresmikan. Jadi, ini tentu harus ada keputusan yang harus adil dan apakah nanti diputuskan dicabut atau dimanfaatkan semaksimal," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Mungkin prinsipnya nanti Pak Anies akan mengundang seluruh jajaran terkait, seluruh instansi terkait, kita akan mencarikan solusi yang terbaik. Yang terbaik seperti apa, tentu yang memberi kontribusi bagi semua, dari segi fungsi, struktur, dari segi penggunaannya, dan juga tentu dari segi pembiayaannya," lanjutnya.
Proyek monorel Jakarta ini resmi dimulai pada 2004 yang diresmikan Presiden RI Megawati Soekarnoputri serta Gubernur Jakarta Sutiyoso.
Namun setelah proyek berjalan, Gubernur DKI Fauzi Bowo menghentikan proyek ini dengan alasan keuangan. PT Jakarta Monorail, kemudian meminta ganti rugi Rp 600 miliar pada DKI.
"Pada waktu itu, dari pihak mereka minta ganti jumlahnya Rp 600 miliar. Pak Fauzi Bowo ingin sesuai rekomendasi BPKP, kurang lebih Rp 204 miliar. Namun sampai sekarang belum berlanjut," ucapnya.
ADVERTISEMENT