Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anies: Uji Coba OK Otrip Diperpanjang untuk Tentukan Tarif yang Layak
19 Juli 2018 20:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Uji coba program One Karcis One Trip (OK Otrip ) kembali diperpanjang hingga pertengahan Agustus mendatang. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan adanya skema harga yang saling menguntungkan antara Pemprov DKI dan operator angkutan umum.
ADVERTISEMENT
“Kita ingin agar angka yang nanti ketemu itu angka yang secara bisnis layak. Kenapa secara bisnis layak? Operator itu juga harus untung,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (19/7).
Ia berujar jika skema harga tidak menguntungkan operator, maka pelayanannya tak akan maksimal. Untuk itu, ia berharap adanya kesepakatan soal skema terlebih dahulu sebelum OK Otrip resmi beroperasi.
“Kalau operator enggak untung ya pelayanannya akan buruk, mobilnya tidak terawat, sopirnya pun akan bisa ugal-ugalan karena dia mengejar target. Tapi kalau secara bisnis itu layak, maka dia akan bisa survive dan pelayanan yang baik,” ujar Anies.
“Di sisi lain tidak boleh terlalu murah, tapi di sisi lain juga tidak boleh terlalu mahal. Karena kalau terlalu mahal nanti kami harus bertanggung jawab ke pembayar pajak, kok memberikannya terlalu mahal. Nah, angka ini yang sekarang lagi dipastikan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain dengan operator, Pemprov DKI Jakarta juga terus berkoordinasi dengan Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI. Anies berharap dengan perpanjangan uji coba OK Otrip bisa meningkatkan kualitas layanan.
“Harganya sekarang lagi dicari oleh BPPBJ untuk menentukan besarannya. Tapi kita ingin agar OK Otrip ini peningkatan kualitas dari sisi pelayanan, bukan saja terintegrasi dan harganya yang cocok tapi juga kualitasnya,” tutup Anies.
Perpanjangan uji coba OK Otrip karena BPBJ sedang menghitung tarif OK Otrip rupiah per kilometernya, termasuk menerima masukan dari para operator. Setidaknya, uji coba telah dilakukan sebanyak tiga kali, terhitung sejak 15 Januari lalu.