Anies Usul Cara Baru Ingatkan Warga untuk Pakai Masker: Lewat Secarik Kertas

4 September 2020 18:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga dengan membawa surat bukti pelanggaran karena tidak mengenakan masker di Jakarta, Selasa (7/7). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga dengan membawa surat bukti pelanggaran karena tidak mengenakan masker di Jakarta, Selasa (7/7). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pelanggaran masker di Jakarta masih cukup tinggi. Padahal, masker menjadi protokol dasar pencegahan penularan corona.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta PKK bergerak membantu untuk mengingatkan warga lainnya untuk menggunakan masker. Namun, Anies mengusulkan agar mengingatkan atau menegur warga yang tak taat dengan secarik kertas.
"Kertasnya ada tulisan soal masker. Itu yang membaca melihat, senyum. Tidak ada satupun di ruangan itu yang tahu kalau saya lagi mengingatkan soal masker, tidak ada yang tahu. Di hadapan belasan orang juga tidak ada yang tahu, cuma kasih kertas saja," kata Anies saat melakukan pertemuan virtual dengan PKK DKI, Jumat (4/9).
Menurutnya cara ini bisa membuat orang tak tersinggung dan cenderung lebih patuh. Daripada mengingatkannya dengan teguran melalui ucapan yang khawatir malah menyulut emosi.
"Jadi bagi para ibu-ibu Dasa Wisma. Buat tulisan di kertas. Di print. Potongin kecil-kecil kayak kartu nama. Isinya peringatan untuk pakai masker. Terus kalau lihat ada orang yang tidak pakai masker, kasih kertasnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Cara ini menurutnya lama kelamaan bisa menimbulkan kesadaran kepada warga untuk terus menggunakan masker.
Seorang warga yang tidak mengenakan masker menyapu jalan saat pendisiplinan pelanggar protokol kesehatan di Jakarta, Selasa (7/7). Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
"Nanti lama-lama, kalau ibu-ibu lewat, baru keluarin kertasnya langsung (direspons) ya ya maskernya saya pakai. Kenapa? Baru kertasnya mau dikasih, sudah langsung tahu, ampun ini, kena nih, masker," tuturnya.
"Tapi begitu kita bicaranya pakai kata-kata. Gaya kita ngomong saja bisa bikin orang tersinggung. Tergantung kan cara kita ngomong. Nadanya tinggi atau rendah. Menyapa dulu atau tidak. Kelihatan menggurui atau tidak. Waduh susah tuh. Tapi kalau pakai begini, insyaallah simpel," lanjutnya.