Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anjing Kesayangannya Mati, Melanie Subono Pilih Jalur Hukum
14 April 2017 13:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Melanie Subono akhirnya menceritakan dengan lengkap kasus yang menimpa anjing peliharaannya yang bernama Nina. Anjing jenis pug itu mati saat dititipkan di shelter Animal Defenders Indonesia, membuat wanita 40 tahun ini kecewa pada organisasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Alasan mengapa Melanie akhirnya memutuskan untuk menitipkan kelima anak-anaknya--begitu Melanie menyebut anjing peliharaannya-- ke shelter Animal Defenders Indonesia dikarenakan beberapa kejadian yang menimpa dirinya. Kala itu, ia mengalami kecelakaan, bercerai, dan pindah rumah.
Karena keadaan mendesak dan rumahnya harus disterilkan, kelima anaknya dititipkan sekitar awal tahun lalu kepada Doni Herdaru, salah satu pengurus Animal Defenders Indonesia dan juga sahabat lama Melanie.
"Kebetulan gue kenal Doni juga udah lama banget, dia anak musik juga dan dia vokalis. Gue membanggakan tempat itu ke teman-teman lain," ucap Melanie saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Setelah urusan pindah rumah selesai, tentu Melanie menginginkan kelima anaknya itu pulang. Tapi, yang dikembalikan oleh Animal Defenders Indonesia hanya empat. Ya, Nina tidak ikut pulang.
ADVERTISEMENT
Alasan yang diterima Melanie mengenai absennya Nina karena anjing mungilnya itu suka bertengkar dengan Neng, anjing Melanie yang berwarna putih. Neng pun tidak boleh berada di dekat Nina karena saat itu, Neng belum disteril. Meski demikian, Melanie tetap tidak mendapatkan Nina kembali.
"Lagian rumah gue yang sekeran besar dan gue pisahin ruangan (Nina dan Neng) biar enggak berantem lagi. Tapi, (Doni) Masih beralasan segala macem. Ya sudah, dari bulan itu sampai keluar surat (video Melanie di Instagram) intinya Nina enggak pernah pulang," ujar anak Adrie Subono itu dengan kesal.
Video atau surat yang diunggah Melanie ke akun Instagramnya itu menjadi viral. Ia langsung mendapatkan dukungan sekaligus kecaman yang mengalir deras. Berkat video itu pula yang akhirnya membuat Melanie mendapatkan kabar bahwa sesungguhnya Nina sudah mati sejak bulan Juli lalu. Kabar ini pun tidak keluar dari mulut Doni, melainkan dari mantan pekerja Animal Defenders Indonesia yang menghubunginya karena video tersebut.
ADVERTISEMENT
"Baru setelah itu, gue naikin video lagi kalau anak gue sudah meninggal. Setelah itu, Doni mengeluarkan surat juga (di Instagram). Tapi sampai menit ini, gue masih belum tahu kapan Nina meninggal dan kenapa," terang wanita yang memiliki 5 album musik ini.
Videonya itu menyita perhatian Doni sehingga ia pun membalas dengan mengeluarkan surat penjelasan melalui akun pribadi Instagramnya. Di salah satu penjelasannya, ia menjelaskan mengapa menunda kabar kematian Nina pada Melanie.
Baca juga:
Alasannya, karena Doni tidak mau Melanie syok mendengar kabar bahwa Rancid, anaknya yang lain, menurun kondisi kesehatannya karena penyakit komplikasi. Dan juga karena pemain film 'Istirahatlah Kata-kata' itu sedang mengalami banyak masalah.
ADVERTISEMENT
"Kalau gue punya masalah dan dia tahan sebulan ya, mungkin gue akan diem. Tapi enggak delapan bulan kemudian dan lewat keributan ini. Apa ya, alasannya enggak ngasih tahu? Andaikan lo kasih tahu, (masalah ini) enggak bakal sampai segede ini," ucapnya seperti sedang berbicara kepada Doni.
Setelah rangkaian kejadian ini, satu per satu kasus lama terbuka. Banyak penyayang binatang yang mulai angkat bicara bahwa mereka juga mendapatkan perlakuan yang sama dari Doni dan Animal Defenders Indonesia.
Kejadian ini membuat Melanie siap untuk membawa kasus tersebut ke meja hijau. Saat ini, ia sedang sibuk mengurus Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dilengkapi dengan barang bukti.
"Bagaimanapun juga, kalau proses hukum sudah berjalan, gue harus diam karena (bukti-bukti) enggak boleh dibuka. Lihat saja hasil akhir," ucapnya seraya menutup perbincangan.
ADVERTISEMENT