Aplikasi JAKI Milik Pemprov DKI Menang Kompetisi Nasional IdenTIK 2020

3 November 2020 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi JAKI menangkan kompetisi idenTIK. Foto: Menkominfo
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi JAKI menangkan kompetisi idenTIK. Foto: Menkominfo
ADVERTISEMENT
Aplikasi Jakarta Kini (JAKI) milik Pemprov DKI Jakarta berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi Nasional Program Indonesia Entrepreneur TIK atau IdenTIK 2020, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
ADVERTISEMENT
Kepala BLUD Jakarta Smart City Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Yudhistira Nugraha mengatakan, JAKI meraih juara pertama untuk kategori layanan publik (public sector) yang diumumkan pada 28 Oktober lalu.
Salah satu poin penting kemenangan JAKI dalam kompetisi ini adalah ide super apps sebagai collaborative eco system, yang merupakan tempat kolaborasi semua sektor.
"Iya JAKI terpilih sebagai juara pertama dalam kompetisi Identik untuk sektor publik. Salah satu poin penting kemenangan JAKI karena ide super apps sebagai collaborative ecosystem, tempat kolaborasi semua sektor itu relevan buat negara-negara ASEAN," jelas Yudhistira saat dikonfirmasi kumparan, Senin (2/11).
Dengan penghargaan ini aplikasi JAKI akan mewakili pemerintah Indonesia pada ajang ASEAN ICT Awards 2020 yang akan diselenggarakan di Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Kami bersiap diri untuk mengikuti Asean ICT Award 2020 di Malaysia, walaupun belum dapat dipastikan waktu penyelenggaraannya karena masih terjadi wabah COVID-19," ucapnya.
Yudhis mengatakan, aplikasi JAKI memiliki sejumlah ide inovatif dan unik dalam menyediakan layanan yang disediakan Pemprov DKI, khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini. Ada 4 faktor yang menjadi perhatian khusus;
Pertama, keunikan dan terobosan baru dalam memberikan layanan kepada publik based on platform. Jadi JAKI tidak hanya menyediakan layanan yang disediakan Pemprov DKI Jakarta tapi layanan hasil kolaborasi.
Kedua, kebermanfaatan platform Aplikasi JAKI sebagai one-stop service
Ketiga, efektivitasnya misalnya dengan fitur JakLapor di JAKI warga bisa mengadakan berbagai bentuk aduan dan langsung dapat dimonitor laporannya.
Keempat, solusi harus dapat bisa direplikasi. Kita berharap setiap kota bisa menggunakan pendekatan superApp dalam memberikan layanan publik ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Poin-poin di atas merupakan kriteria penting kalau kita bicara inovasi,” ucapnya.
Aplikasi JAKI menangkan kompetisi idenTIK. Foto: Menkominfo
Untuk diketahui, ada enam kategori dilombakan dalam kompetisi ini, yakni Research & Development, Public Sector, Startup Company, Corporate Social Responsibility, dan Private Sector.
Komentar positif juga diberikan warga yang telah cukup lama menggunakan aplikasi JAKI. Ananda, warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengaku sangat terbantu dengan banyaknya fitur pendukung yang disediakan JAKI.
“Sejak sebelum pandemi, saya sudah download JAKI buat memantau banjir saat musim hujan. Terus saat ekonomi sedang sulit di masa corona dan saya buat usaha sendiri, JAKI menyediakan fitur JakWIFI, jadi saya enggak perlu mengeluarkan uang untuk memasarkan produk,” jelasnya saat dihubungi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menyoroti pentingnya pelayanan pemerintah secara digital selama pandemi virus corona. Sehingga Pemprov DKI menciptakan aplikasi bernama JAKI, di mana masyarakat bisa mendapatkan layanan dari Pemprov dan juga melaporkan pegawai Pemprov jika ada yang melakukan pelanggaran.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers PSBB di Balai Kota, Jakarta, Minggu (13/9). Foto: Pemprov DKI Jakarta
"Tersedia seluruh layanan pemerintah, termasuk update harian terkait penanganan COVID-19, semua informasi, dan anda juga bisa melaporkan jika melihat siapa pun dari kami yang melakukan pelanggaran. Ambil foto dan laporkan ke kami lewat aplikasi ini. Ini membuat kami lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat," kata Anies dalam webinar internasional yang digelar MRT Jakarta, Sabtu (24/10).
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, JAKI diperlukan sebagai alat untuk memastikan masyarakat bahwa Pemprov DKI mendengarkan masyarakat dan dapat segera memberikan pelayanan yang dibutuhkan.
"Kami di pemerintahan harus responsif dan kami perlu alat untuk memastikan bahwa kami mendengarkan anda. Kami ingin mendengarkan, namun jika tidak ada channel yang bisa membuat masyarakat terhubung dengan kami, maka tidak mungkin kami bisa responsif meski kami ingin. Jadi dengan adanya aplikasi ini, peningkatan pelayanan masyarakat dapat dilakukan," jelasnya.