Artikel kumparan Raih Anugerah Jurnalistik Adinegoro

7 Februari 2024 9:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artikel liputan khusus kumparan berjudul “Teror di Tanah Papua” meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 yang diumumkan pada 6 Februari 2024. Karya jurnalistik tersebut menang pada kategori liputan berkedalaman untuk media siber.
Teror di Tanah Papua yang dipublikasikan pada 13 Februari 2023 bercerita tentang teror setahun lalu di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Peristiwa bermula dari interogasi dan intimidasi yang dialami pekerja bangunan puskesmas hingga penyanderaan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mehrtens, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka.
“Kami merasa terhormat dan bersyukur karena karya tersebut berkesempatan memenangi Anugerah Adinegoro—penghargaan bergengsi di kancah jurnalisme di Indonesia,” ujar Anggi Kusumadewi, penulis Teror di Tanah Papua yang juga Kepala Liputan Khusus kumparan.
Teror di Tanah Papua adalah artikel utama dalam rangkaian laporan yang menyoroti aksi kekerasan tiada putus di Papua dan perjuangan panjang merajut damai di Bumi Cenderawasih.
Laporan edisi itu juga mencakup beberapa artikel lain seperti “Dari Mapenduma ke Paro: Jalan Panjang Menghapus Kekerasan di Papua” dan “Melewati Batas Nyali demi Damai Papua”.
Dalam menyusun rangkaian laporan tersebut, Anggi dibantu oleh rekan-rekannya di Tim Lipsus, yakni Erandhi Hutomo Saputra, Agaton Kenshanahan, Andreas Ricky Febrian, Abdul Latif, plus Katharina Lita dari Bumi Papua, media partner kumparan di Papua.
Tim Lipsus kumparan berdiskusi di rapat mingguan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 mengambil tema “Merawat Semangat Kebangsaan dan Demokrasi”. Sesuai tema itu, artikel Teror di Papua menggambarkan kekerasan akut di Papua yang memakan korban rakyat sipil sehingga amat penting untuk dicari solusi permanennya demi kehidupan berbangsa yang bermartabat.
Seusia kode etik jurnalistik, kumparan menekankan prinsip keberimbangan dalam peliputan dan penggarapan artikel tersebut dengan menghimpun informasi dari berbagai narasumber terkait, mulai dari pekerja bangunan puskesmas di Paro yang mendapat intimidasi, Kapolres Nduga, Kapolda Papua, Satgas Operasi Damai Cartenz, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), maskapai penerbangan Susi Air, sampai Komnas HAM.
“Harapan terbesar kami, kedamaian dapat benar-benar terwujud di Papua,” ujar Anggi.
Ia menambahkan, kumparan akan terus berupaya menghadirkan karya-karya berkualitas yang komprehensif dan kredibel melalui liputan khususnya.
Ilustrasi: Adi Wicaksono/kumparan
Anugerah Adinegoro merupakan penghargaan jurnalistik bergengsi yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sejak 1974. Nama penghargaan ini diambil dari nama sastrawan sekaligus wartawan kawakan Indonesia kelahiran 1904, Djamaluddin Adinegoro. Ia adalah salah satu sosok perintis pers Indonesia.
Adinegoro sesungguhnya nama pena dari Djamaluddin. Ia adik dari tokoh nasional Indonesia, Mohammad Yamin. Mengutip dari laman Badan Bahasa Kemdikbud, nama “Adinegoro” digunakan Djamaluddin sebagai penulis sejak ia studi di STOVIA, sekolah kedokteran untuk pribumi di Batavia pada zaman Hindia Belanda.
Pada 2023, Anugerah Jurnalistik Adinegoro melombakan tujuh kategori, yakni:
Total ada 412 karya yang mengikuti seleksi dari tujuh kategori tersebut. Artikel kumparan, Teror di Tanah Papua, menyabet anugerah untuk kategori liputan berkedalaman media siber.
Pengumuman pemenang dilakukan pada 6 Februari 2024, tiga hari sebelum Hari Pers Nasional dan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia yang jatuh pada 9 Februari.
Foto: Instagram/@anugerahadinegoro