news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berkarya: Bertemu PKS, Bukan Berarti Kami Bagian dari Oposisi

20 November 2019 9:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto bersalaman usai jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto bersalaman usai jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Berkarya baru saja menggelar pertemuan dengan PKS, Selasa (19/11). Dalam pertemuan yang dipimpin Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum Partai Berkarya Tommy Soeharto ini menyepakati 5 hal, salah satunya koalisi dalam Pilkada 2020.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Ketua DPP dan anggota Majelis Tinggi Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, menegaskan, pertemuan itu adalah bentuk silaturahmi. Bukan merupakan ajang untuk kemudian menetapkan Partai Berkarya sebagai oposisi.
"Bahwa pertemuan tersebut hanyalah pertemuan silahturahmi biasa untuk memenuhi undangan petinggi PKS, bukan untuk mendukung partai oposisi atau menjadi bagian dari partai oposisi," ujar Badaruddin kepada wartawan, Rabu (20/11).
Ketua DPP partai berkarya, Badaruddin Andi Picunang. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Usai bertemu PKS, Badaruddin menjelaskan Partai Berkarya membuka peluang bertemu dengan partai lain. Sebab menurutnya, pertemuan antarpartai dapat membuka ruang dalam membicarakan situasi negara, khususnya dalam membicarakan program-program kerakyatan.
"Bahwa pertemuan yang sama dengan partai lain utamanya partai pemerintah juga bisa dilakukan tanpa membeda-bedakan partai yang dikunjungi atau diterima untuk silahturahmi merajut rasa kebangsaan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Bahwa pertemuan tersebut di atas adalah bagian dari langkah eksternal partai untuk membuka diri untuk program-program pro rakyat, ekonomi kerakyatan, demi menjaga keutuhan NKRI," lanjutnya.
Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto bersalaman usai jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain itu, Badaruddin menegaskan Partai Berkarya juga membuka peluang berkoalisi dengan partai lain di Pilkada 2020. Menurutnya, koalisi yang akan dibentuk harus sesuai pemetaan daerah di Pilkada 2020.
"Bahwa dalam menghadapi Pemilu (Pilkada -red) 2020, Partai Berkarya akan berkoalisi dengan partai sesuai dengan koalisi di daerah yang melaksanakan pilkada, tidak hanya sebatas dengan PKS," ungkapnya.
Titiek Soeharto saat pindak ke Partai Berkarya. Foto: Antara Foto/Andreas Fitri A.
Tak berhenti di Pilkada 2020, Badaruddin mengatakan, Partai Berkarya akan serius dalam menghadapi Pilpres 2024. Menurutnya, dalam menetapkan koalisi di Pilpres 2024, partainya akan melakukan serangkaian persiapan di internal dan eksternal partai.
ADVERTISEMENT
"Bahwa menghadapi Pemilu 2024 semua partai adalah mitra dan kompetitor, sehingga evaluasi dan persiapan ke sana harus dilakukan dengan langkah-langkah positif baik internal partai maupun eksternal partai," kata dia.