Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD menggelar pertemuan dengan Duta Besar China untuk RI Xiao Qian di Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (16/1). Sejumlah hal dibahas dalam pertemuan itu, termasuk masalah kapal ikan China di perairan Natuna .
ADVERTISEMENT
Mahfud menegaskan ke Xiao Qian bahwa Indonesia akan menjaga kedaulatan di perairan Natuna .
"Soal Natuna , kami katakan sikap kita jelas untuk menjaga kedaulatan dan menjaga hak untuk berdaulat. Ada dua hal, kalau di ZEE itu hak berdaulat, kalau di wilayah teritorial itu namanya kedaulatan. Kita akan jaga itu dua-duanya," kata Mahfud di usai pertemuan.
Ia mengatakan hubungan bilateral dan kerja sama antara Indonesia dengan China tetap terjalin baik. Namun, Mahfud menegaskan, persoalan kedaulatan di Natuna tidak bisa ditawar-tawar.
"Tetapi (kami) tidak akan bicara tentang Natuna utara atau laut China Selatan. Karena di situ kita berpendapat tidak ada despute (perselisihan) dan pihak China katakan kalau itu selalu terjadi di akhir tahun. Peristiwa orang China masuk (ke perairan Natuna utara)," tutur Mahfud.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan saat ini pemerintah terus memperketat patroli di perairan Natuna. Tujuannya untuk menjaga kedaulatan dan agar tak ada kapal asing yang mencari ikan di daerah tersebut.
"Itu pasti (patroli), sudah sikap kita untuk patroli dan akan diintesifkan. Itu sudah hasil keputusan dan instruksi Presiden. Patroli diintensifkan dan kegiatan ekonomi di laut Natuna dihidupkan," pungkas Mahfud.