Bobby Singgung Masa Hidup Harimau Medan Zoo: Emang Nggak Boleh Mati?

13 Februari 2024 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
Wali Kota Medan Bobby Nasution saat ditemui usai mendampingi Menteri ATR membagikan sertifikat tanah di Kota Medan pada Senin (18/12/2023). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Medan Bobby Nasution saat ditemui usai mendampingi Menteri ATR membagikan sertifikat tanah di Kota Medan pada Senin (18/12/2023). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Medan Bobby Nasution kembali mengingatkan soal life time atau masa hidup harimau. Hal tersebut disampaikan dia saat menanggapi matinya harimau Sumatera di Medan Zoo bernama Bintang Sorik hari ini. Kematian Bintang Sorik merupakan kelima kalinya dalam tiga bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
“Lihatlah usianya, kita bicara kemarin ketemu asosiasi kebun binatang, Pak Rahmat Shah juga sampaikan kemarin memang usianya sudah tua,” kata Bobby pada Selasa (13/2).
Menurut Bobby, kematian satwa adalah hal yang wajar. Sebab, setiap satwa punya masa hidup.
Tapi, kata dia, masalahnya adalah soal breeding atau kembang biak satwa di Medan Zoo.
“Yang jadi persoalannya ketika sudah tua dia tak ada penerusnya. Jadi kalau misalnya kebun binatang misalnya Medan Zoo ini pun bagus, kalau mati harimaunya salah siapa gitu? Masa nggak boleh mati,” kata dia.
“Persoalannya Medan Zoo bukan matinya harimaunya, tapi dilihat juga segala aspek, bukan kita bilang oh mati enggak ada masalah, oh bukan. Kalau memang di bawah life time ini jadi persoalan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lifetime harimau Sumatera menurut sejumlah riset adalah 15-20 tahun. Harimau Sumatera di Medan Zoo tersisa tiga ekor.
Dengan matinya Sorik, berarti sudah ada 5 harimau yang mati di Medan Zoo dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.

Rentetan kematian diprediksi akan terjadi

Sebelumnya, Plt Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Medan Bambang Hendarto sudah memprediksi akan terjadi rentetan kematian harimau Sumatera di Medan Zoo.
“Jadi kondisi kenapa kita tahu juga akan ada terjadi rentetan kematian karena berdasarkan hasil pemeriksaan dapatlah setelah (harimau Sumatera) Erha mati,” kata Bambang saat dihubungi kumparan pada Jumat (26/1).