Bocah 4 Tahun Jadi Korban Jiwa Serangan Israel di Gedung Perlindungan di Gaza

11 Oktober 2023 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina berkumpul di puing-puing pasca serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Rabu (11/10/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina berkumpul di puing-puing pasca serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Rabu (11/10/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim penyelamat Gaza pada Selasa (10/10) menarik jenazah anak perempuan berusia 4 tahun dan jenazah lainnya dari reruntuhan gedung, tempat warga berlindung. Tempat pengungsian itu rusak akibat serangan Israel.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Rabu (11/10), jenazah anak perempuan itu bernama Shahid Abu Rokbah. Tim penyelamat mengatakan, keluarganya melarikan diri dari timur distrik Khan Younis ke dalam kota untuk mencari keselamatan, namun terbunuh.
"Mereka datang untuk mencari perlindungan. Mereka berlindung di sebelah tangga yang mungkin merupakan tempat yang aman. Namun mereka jadi target dan membunuh mereka," kata relawan, Mohammad al Najjar.
Dia dan yang lainnya menggali puing-puing bangunan yang menampung toko-toko di lantai dasar dengan peralatan tangan agar tidak melukai siapa pun yang masih hidup. Sebuah bangunan di dekatnya juga dirobohkan.
Israel menggempur Jalur Gaza pada Selasa (10/11) dengan serangan udara paling sengit dalam 75 tahun konfliknya dengan Palestina, menghancurkan seluruh distrik hingga menjadi debut setelah Hamas mengamuk di kota-kota dalam serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.
ADVERTISEMENT
Al Najjar mengatakan, mereka mengambil bagian tubuh korban-korban tewas. Namun juga berharap menemukan beberapa orang dalam keadaan hidup.
"Beberapa orang yang terluka sedang tidur di sini. Ini darah mereka. Di sini ada seorang ibu dan anak-anaknya. Kami memindahkan wanita itu pada malam hari dan anak-anak menjadi martir, dan kami mengeluarkan mereka dari bawah reruntuhan," ujarnya.
Ala Abu Tair, 35 tahun, yang mencari perlindungan bersama keluarganya setelah melarikan diri dari Abassan Al-Kabira dekat perbatasan mengatakan, "ada banyak sekali orang yang martir, orang-orang masih berada di bawah reruntuhan, beberapa teman menjadi martir atau terluka," katanya.
"Tidak ada tempat aman di Gaza. Seperti yang anda lihat, serangan terjadi di mana-mana," lanjutnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan balasan Israel telah membunuh sedikitnya 900 orang dan melukai lebih dari 4.000 orang.
ADVERTISEMENT