Brexit, Apa Pengaruhnya untuk Indonesia?

31 Januari 2020 15:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota parlemen Eropa mengibarkan bendera Inggris usai voting ratifikasi brexit. Foto: Yves Herman/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Anggota parlemen Eropa mengibarkan bendera Inggris usai voting ratifikasi brexit. Foto: Yves Herman/Reuters
ADVERTISEMENT
Inggris segera menanggalkan keanggotaannya sebagai anggota Uni Eropa pada Jumat (31/1) pukul 23.00 waktu setempat. Hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (brexit) tentunya berdampak tidak hanya bagi negara-negara di Eropa, tapi juga Indonesia.
ADVERTISEMENT
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, Brexit berdampak kepada penguatan hubungan kerja sama, antara Inggris dan Indonesia.
Brexit menciptakan peluang besar bagi Indonesia, hubungan kerja sama kami semakin kuat. Kedutaan kami saja telah berkembang sekitar 40 persen sejak referendum pada Juni 2016 – sebelumnya kami hanya memiliki 110 staf, sekarang ada 152,” kata Jenkins saat menggelar konferensi pers di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta Selatan, Jumat (31/1).
“Ini kebutuhan di Indonesia. Semua ini terjadi karena pekerjaan luar biasa yang dilakukan Inggris dan Indonesia bersama-sama,” ujar Jenkins.
Jenkins memastikan, segala perjanjian kerja sama bilateral antara Inggris dan Indonesia, tidak akan terdampak Brexit. Misalnya seperti perjanjian tentang kayu legal serta kelapa sawit.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, menggelar konferensi pers terkait Brexit di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Jumat (31/1/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Inggris dan Indonesia sudah berbisnis dengan persyaratan Work TO, jadi hubungan perdagangan kami tetap sama. Kami telah menandatangani perjanjian yang mirip dengan perjanjian UE tentang kayu legal, untuk menjamin keberlangsungan,” kata Jenkins.
ADVERTISEMENT
“Saat masa transisi, regulasi EU akan terus berlanjut diterapkan di UK untuk kebijakan kelapa sawit,” ujar Jenkins.
Ada satu hal yang menurut Jenkins akan berubah setelah Brexit. Jenkins mengatakan, Inggris akan menjadi negara yang lebih terbuka terhadap wisatawan, termasuk dari Indonesia.
“Tetapi situasinya tidak berubah. Turis Indonesia tetap membutuhkan visa untuk berkunjung ke Inggris dan Eropa,” kata Jenkins.
“Kami ingin lebih terbuka dan menjadi tempat yang positif untuk turis dari seluruh negara termasuk Indonesia,” tutur Jenkins.