Cak Imin Nyoblos 14 Februari di Kemang, Jaksel

12 Februari 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cak Imin ditemani istri ziarah ke makan Kiai Wahab Hasbullah di Jombang, Senin (12/2). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin ditemani istri ziarah ke makan Kiai Wahab Hasbullah di Jombang, Senin (12/2). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, calon wakil presiden nomor urut 01, akan melakukan pencoblosan 14 Februari di Kemang, Jakarta Selatan. Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sekitar rumah mertuanya.
ADVERTISEMENT
“Lusa, coblos di rumah mertua di Kemang,” kata Cak Imin kepada wartawan usai mengunjungi ibundanya di Ponpes Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Senin (12/2).
Hari ini Cak Imin memang tengah melakukan kunjungan di Jombang jelang pencoblosan. Dia berziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU): K.H Wahab Hasbullah dan K.H Bisri Syansuri.
Ziarah tersebut sekaligus mengunjungi ibundanya, Muhasonah Iskandar, yang berada di kompleks Ponpes Denanyar, sekitar makam kedua tokoh NU di atas.
Cak Imin ditemani istri ziarah ke makan Kiai Wahab Hasbullah di Jombang, Senin (12/2). Foto: Hedi/kumparan
Pada kesempatan itu, Cak Imin juga menziarahi makam ayahandanya. “Sore ini balik ke Jakarta. Besok sudah mulai rapat-rapat lagi,” kata Cak Imin.
Ziarah makam, kata Cak Imin, adalah upaya mengingat dan mengambil spirit kedua buyutnya itu.
“Kita hari ini mengambil spiritnya mbah Bisri Syansuri, kakek buyut saya. Apa itu? Yaitu ketegasan bersikap. Memiliki keteguhan prinsip, tidak pernah bergeming. Bahkan ketika beliau menjadi anggota DPR, tidak pernah mau menyetujui beberapa prinsip yang sekiranya bertentangan dengan keyakinan dan logika. Cicitnya ini malah belum pernah walk out ini,” ungkap Cak Imin.
ADVERTISEMENT
“Keteladanan adalah keberanian sikap untuk mengambil keputusan dengan tanpa kompromi. Moga-moga saya bisa meneladani keteguhan, keyakinan dan keberanian dalam bersikap,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Cak Imin juga menceritakan tentang ayahandanya yang juga dimakamkan di satu kompleks dengan Kiai Bisri Syansuri. Dari ayahnya, Cak Imin belajar mengenai keteguhan berjuang.
“Beliau seorang yang sabar, ayahanda saya ini yang mengajarkan kepada kita untuk tidak mudah menyerah, terus berjuang,” pungkasnya.