Calon Menteri dari Golkar Diminta Stand by Dipanggil Prabowo

14 Oktober 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal calon presiden Prabowo Subianto memakai jaket Partai Golkar saat menghadiri Rapimnas ke-2 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (21/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Bakal calon presiden Prabowo Subianto memakai jaket Partai Golkar saat menghadiri Rapimnas ke-2 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (21/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sekjen Golkar M. Sarmuji mengatakan partainya meminta para calon menteri untuk stand by apabila dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Namun, ia tak tahu kapan para calon menteri akan dipanggil.
ADVERTISEMENT
“Ya, saya enggak tahu apakah semua dikumpulkan hari ini atau besok,” ujar dia di gedung Parlemen, Jakarta pada Senin (14/10).
Para calon menteri dari partai beringin ini pun diminta oleh Sarmuji untuk bersiap apabila sewaktu-waktu dipanggil. Ia mengatakan, mereka adalah yang kemungkinan mendapatkan kursi menteri.
“Tapi kita memang meminta kepada calon-calon yang kemungkinan bisa diambil sebagai menteri untuk stand by saja,” ungkap dia.
Prabowo belum mengumumkan siapa saja yang akan menjadi menteri di kabinetnya bersama Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Namun, prediksi susunan menteri terus santer berbunyi di mana-mana. Kabarnya, Prabowo akan segera mengumpulkan para calon menteri di kediamannya, di Jalan Kertanegara no. 4, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Politisi Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan komposisi menteri dari Golkar diserahkan ke Ketum Golkar, Bahlil Lahadalia.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ketua umumnya Pak Bahlil, pasti akan ada pembicaraan antara Pak Prabowo dan Pak Bahlil,” kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).
Doli membeberkan pengalaman dari pilpres ke pilpres, presiden dan wakil presiden biasanya diusung oleh beberapa gabungan partai politik. Ia menyebut kalau presiden-wakil presiden pasti meminta masukkan susunan kabinet kepada partai politik pengusung.
“Mulai dari Pak SBY, kemudian Pak Jokowi kemarin itu. Nah, dari peristiwa itu, pengalaman kita, pasti presiden itu akan meminta masukan, saran-saran dari partai-partai politik yang mengusungnya,” ungkapnya.
“Pak Prabowo kan salah satunya yang mengusung kemarin partai Golkar. Pasti nanti akan juga meminta saran pada partai Golkar,” sambungnya.