Cegah Banjir Besar Jerman Terulang, Merkel Percepat Upaya Lawan Perubahan Iklim

19 Juli 2021 10:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kanselir Jerman, Angela Merkel mengunjungi daerah yang dilanda banjir di Negara Bagian Rhineland-Palatinate, Jerman (18/7/2021). Foto: Christof Stache/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kanselir Jerman, Angela Merkel mengunjungi daerah yang dilanda banjir di Negara Bagian Rhineland-Palatinate, Jerman (18/7/2021). Foto: Christof Stache/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kanselir Jerman Angela Merkel langsung putar otak agar bencana banjir tak lagi terulang.
ADVERTISEMENT
Jerman sejak pekan lalu diterjang Banjir besar. Lebih dari 150 orang kehilangan nyawa. Lantaran masih banyak warga yang hilang, otoritas Jerman memprediksi korban jiwa akan bertambah banyak.
Karena banjir begitu berdampak besar, Merkel pada akhir pekan lalu mengunjungi sejumlah lokasi bencana. Salah satu desa yang dilawat orang nomor satu di Pemerintahan Jerman itu adalah desa Schuld yang terletak di bantaran Sungai Ahr.
Mobil-mobil yang terendam sebagian terlihat di genangan air setelah hujan deras di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Jerman, Kamis (15/7). Foto: Wolfgang Rattay/REUTERS
Di desa Schuld, Merkel berjanji kepada warga terdampak banjir akan melipatgandakan upaya untuk melawan perubahan iklim. Merkel yakin perubahan iklim jadi pemicu bencana terburuk di Jerman selama enam dekade terakhir ini.
"Jerman adalah negara yang kuat. Kami akan menghadapi bencana alam ini dalam jangka pendek, menengah, dan panjang," kata Merkel seperti dikutip dari Al-Jazeera.
ADVERTISEMENT
"Kami harus cepat, kami harus mempercepat upaya melawan perubahan iklim," sambung Merkel.
Sampai saat ini Jerman masih dalam status siaga banjir. Hujan deras belum berhenti di beberapa wilayah di selatan negeri ini.
Genangan banjir di beberapa wilayah di selatan bahkan masih belum surut. Sejumlah kendaraan juga dilaporkan hilang terseret arus banjir.