Cerita Forum Dosen SBM di DPR Sulit Bertemu MWA & Rektor ITB Terkait Swakelola

21 Maret 2022 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung SBM ITB. Foto: Dok. SBM ITB
zoom-in-whitePerbesar
Gedung SBM ITB. Foto: Dok. SBM ITB
ADVERTISEMENT
Forum Dosen SBM ITB diundang oleh DPR RI untuk mendengarkan terkait kisruh dengan rektorat soal swakelola sekolah bisnis itu. Dalam agenda rapat dengar pendapat bersama Komisi X itu, Forum Dosen ITB mengungkap banyak hal.
ADVERTISEMENT
Di antaranya adalah keluhan sudah berupaya untuk melakukan diskusi terkait dengan polemik yang terjadi sejak bulan November 2021 lalu. Saat itu, Forum Dosen telah meminta berdialog dengan Majelis Wali Amanat (MWA) ITB tapi tak mendapat respons yang baik. Forum Dosen juga sempat meminta bantuan ke bidang akademik tapi tak mendapat respons yang baik.
"Kami sejak November mencoba dialog, tidak pernah terjawab, kami ingin berdialog dengan MWA, MWA tidak respons dengan bagus, kita minta akademik ikut membantu menyelesaikan tapi gak juga menyelesaikan masalah," kata Perwakilan dari Forum Dosen SBM ITB Sudarso Kaderi Wiryono dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi X DPR RI pada Senin (21/3).
Didasarkan hal itu, Suharso menilai memang ada saluran komunikasi yang terhambat sehingga perlu dilakukan tindakan. Akhirnya, dialog antara Forum Dosen dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah pun berlangsung pada tanggal 4 Maret lalu. Di sana, semua pertanyaan yang diajukan oleh Forum Dosen tak dijawab secara jelas oleh Reini.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pertemuan selanjutnya terjadi pada tanggal 14 Maret yang diketahui hasilnya bakal dibentuk tim negosiasi. Dengan demikian, kata Suharso, baru dua kali pertemuan terjadi antara SBM dengan Rektor.
"Jadi kami mundur lagi, kemudian 14 Maret ketemu lagi. baru dua kali ketemu Bu Rektor dan yang dipresentasikan rencana itu lagi itu lagi. Jadi memang agak kesulitan berkomunikasi dengan pimpinan ITB," ucap dia.
Terkait dengan polemik yang terjadi, Suharso menilai konsep standarisasi dan sentralisasi yang dilakukan bakal membuat ITB tak bisa berkembang. Menurut dia, konsep swakelola harusnya diterapkan di ITB.
"Ada perubahan nilai yang terjadi dalam 3 bulan ini, kemudian ada perubahan internasionalisasi terutama. kami ragu dalam 5 tahun bisa bertahan dengan aturan baru kayaknya sulit dipertahankan. Kemudian kita juta akan terganggu masalah learning-nya. Kita gak mampu lagi mengembangkan entrepreneurial," kata dia.
ADVERTISEMENT
Apa yang disampaikan Sudarso itu terkait polemik kisruh rektorat dan SBM ITB yang terjadi beberapa waktu lalu. Sebelumnya ITB hendak mencabut swakelola SBM ITB.
Belakangan pencabutan itu urung dan SBM ITB dengan rektorat sepakat menegosiasikan aturan-aturan yang telah dikeluarkan Rektor agar menguntungkan bagi kedua belah pihak.