Cerita Pedagang Merasa Geli saat Muncul Ratusan Cacing Tanah di Pasar Gede Solo

20 April 2020 14:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan cacing tanah menggeliat dan merembet penuhi sudut kota Solo. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan cacing tanah menggeliat dan merembet penuhi sudut kota Solo. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah pedagang Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah di Jalan Urip Sumoharjo dikagetkan dengan kemunculan ratusan cacing tanah yang keluar secara tiba-tiba pada  Sabtu (18/4). 
ADVERTISEMENT
Cacing-cacing itu menggeliat merembet ke paving-paving block trotoar dan jalan raya secara berkoloni. Warga merasa takut dan jijik melihatnya. Bahkan, para pedagang yang sudah belasan tahun jualan di pasar itu juga merasa geli dan jijik.
"Saya biasa berjualan bakso di luar Pasar Gede pukul 05.00 WIB. Baru sebentar berjualan sekitar 05.30 WOB tiba-tiba dikagetkan dengan kemunculan ratusan cacing tanah," ujar Marsono, salah satu penjual bakso di Pasar Gede, Senin (20/4).
Menurut Marsono, cacing tanah tersebut keluar dari tanah secara bersamaan dalam jumlah banyak. Cacing-cacing itu menyebar kemana-mana, ke arah tidak menentu.
"Lokasi jualan saya hanya berjarak sekitar lima meter dari taman kota (lokasi ditemukan cacing). Cacing tersebut ada yang mendekati tempat jualan bakso saya. Cacing tanah langsung saya singgirkan dengan sapu lidi" kata dia.
Ratusan cacing tanah menggeliat dan merembet penuhi sudut kota Solo. Foto: Istimewa
Dia mengaku selama 10 tahun berjualan bakso di Pasar Gede baru sekali ini mendapati cacing tanah dalam jumlah banyak keluar dari  tanah. Pembeli yang datang, lanjut, dia pada jijik melihat cacing tanah itu.
ADVERTISEMENT
"Cacing tanah tersebut setelah keluar tanah sebagian besar mati dikerumuni semut. Sebagian mati sendiri terkena panasnya sinar matahari," kata dia.
Pedagang lainnya, Ahmad Harjono mengaku tidak tahan mencium bau amis cacing tanah yang keluar dari tanah itu. Ia pun menyirami sisa-sisa cacing tanah yang mati dengan air untuk menghilangkan bau amis.
"Saya kurang tahu ini fenomena alam atau tidak. Yang jelas kejadian ini seperti tanda alam akan terjadi sesuatu," kata Harjono, pedagang makanan snack.
Plectus parvus atau cacing gelang. Foto: blodsystems.org
----------------------------------------
Simak panduan lengkap dalam menghadapi pandemi corona dalam Pusat Informasi Corona. Sebuah inisiatif yang dirancang kumparan untuk membantu masyarakat Indonesia.
----------------------------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT