Cerita Pegawai Hotel di Kuta yang Khawatir Kena PHK Akibat Corona
ADVERTISEMENT
Denpasar menjadi salah satu kota yang ikut menerapkan kebijakan merumahkan warganya, baik siswa atau para pekerja, imbas meningkatnya penderita COVID-19 . Penerapan kerja di rumah atau work from home mulai diberlakukan pada Senin (16/3).
ADVERTISEMENT
Meski Presiden Jokowi telah mengumumkan kebijakan tersebut secara langsung pada Minggu, (15/3), nyatanya masih ada beberapa perusahaan terutama di sektor pariwisata di Denpasar yang memberlakukan sistem kerja normal.
Vivi, pegawai salah satu hotel di daerah Kuta, menceritakan bagaimana kondisi saat dia berangkat bekerja pada Senin (16/3). Suasana yang mulai sepi dan hanya beberapa orang yang berlalu-lalang, menunjukkan sebagian besar warganya telah mengikuti imbauan untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah.
Namun di sisi lain, dampak dari corona ini telah dirasakannya saat melalui beberapa restoran yang mulai tutup akibat gulung tikar.
"Pagi ini, aku berangkat seperti biasanya, terlihat beberapa restoran tutup, tapi kali ini tutup bukan sekadar tutup, melainkan gulung tikar," tutur Vivi dalam surat elektronik yang dikirim ke redaksi kumparan.
ADVERTISEMENT
Ia semakin khawatir saat mendengar informasi tentang beberapa hotel di kawasannya bekerja akan mem-PHK karyawannya.Vivi berharap bahwa hotel tempatnya bekerja tak mengambil kebijakan yang sama. Sehingga dia dan rekannya tidak terkena salah satu dampak dari COVID-19 tersebut.
Dampak COVID-19 bagi dunia usaha pariwisata memang sudah terasa. Pekan lalu, perusahaan biro perjalanan Star Jet di Plaza Lagoi Bintan, Kepulauan Riau, telah memutus hubungan kerja 150 karyawan karena penurunan pendapatan yang cukup signifikan.
"Aku berharap di hotel tempatku bekerja tidak separah itu dan semoga virus corona ini cepat terselesaikan. Tetap jaga kesehatan," kata Vivi.
Reporter: Retyan Sekar