Dendam Jagoan Pilkada Makassar Dijelekkan Berujung Penusukan di Jakarta

13 November 2020 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers penangkapan pelaku penusukan pendukung cawalkot Makassar di Tanah Abang.  Foto: Dok. Youtube Polda Metro Jaya
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers penangkapan pelaku penusukan pendukung cawalkot Makassar di Tanah Abang. Foto: Dok. Youtube Polda Metro Jaya
ADVERTISEMENT
Penusukan terhadap MM, salah satu pendukung salah satu pasangan Cawalkot Makassar terungkap. Polisi berhasil menangkap 5 orang terkait penusukan itu.
ADVERTISEMENT
Kelima orang yang ditangkap, yakni MNM, S, S alias AR, F, dan AP. Eksekusi dilakukan pada Sabtu 7 November lalu, setelah menyaksikan debat Cawalkot di studio KompasTV.
Penusukan itu berawal dari satu kata: dendam. MNM yang merupakan pendukung salah satu Cawalkot Makassar merasa sakit hati dengan video yang diunggah korban. Unggahan itu dinilai menjelekkan pasangan yang didukung MNM.
"Video intinya dianggap menjelekkan salah satu paslon pada pilkada di Makassar," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, saat ungkap kasus di Polda Metro Jaya, Jumat (13/11).
Konferensi pers penangkapan pelaku penusukan pendukung cawalkot Makassar di Tanah Abang. Foto: Dok. Youtube Polda Metro Jaya
MNM lalu datang ke Jakarta pada 5 November untuk membawa misi dendam. Dia lalu menghubungi teman-temannya di Jakarta dan menyebar foto video korban.
ADVERTISEMENT
Video tersebut diupload di Grup WhatsApp FBMB. Admin grup, yakni AP. Di grup tersebut MNM menyampaikan kepada seluruh anggota yang berbunyi: kalau ketemu orang yang ada di video ini pada tanggal 7 November di Menara Kompas, Kalau di Arogan Tusuk Aja.
"Ketika salah satu tersangka datang ke Jakarta, menghubungi rekan-rekannya dan upload video yang menimbulkan amarah, kemudian direncanakan kegiatan tersebut," kata Tubagus.
Video provokasi itu disambut oleh sejumlah anggota grup WA. Mereka lalu merencanakan penusukan terhadap korban.
"Pelakunya orang Jakarta, tidak punya hak suara di sana. Dia berdomisili di Jakarta. Yang idenya salah satu orang saja," tambah dia.
Konferensi pers penangkapan pelaku penusukan pendukung cawalkot Makassar di Tanah Abang. Foto: Dok. Youtube Polda Metro Jaya
Para tersangka pun berangkat ke Menara Kompas. Mereka berhasil menemukan MM. Setelah diawasi oleh S, F segera menghubungi AR untuk menyiapkan kendaraan agar bisa kabur setelah penusukan. Setelah ditusuk, F pun kabur dengan kendaraan tersebut bersama dengan JH yang kini masih DPO.
ADVERTISEMENT
Selain JH, polisi juga mencari AR alias R, pria berusia 25 tahun yang berperan untuk memantau situasi di lapangan saat peristiwa penusukan tersebut.