Densus 88: Teroris di Bekasi Baiat ke ISIS Sebelum Jadi Karyawan KAI

15 Agustus 2023 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, dalam rilis pengungkapan kasus terduga teroris karyawan BUMN di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, dalam rilis pengungkapan kasus terduga teroris karyawan BUMN di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap Dananjaya Erbening (32) karyawan PT KAI yang diduga terlibat terorisme. Belakangan diketahui, ia lebih dulu berbaiat ke ISIS sebelum menjadi karyawan KAI.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, Danan menjadi karyawan KAI pada 2016 lalu. Sementara ia telah berbaiat kepada ISIS pada 2014.
"Jadi setelah dia awal tadi pertama dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jemaah di WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI," ujar Aswin dalam jumpa pers, Selasa (15/8).
Aswin mengeklaim telah mengantongi sejumlah dokumen terkait penerimaan Danan dalam menjadi karyawan KAI.
Danan ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di kawasan Harapan Jaya, Bekasi, Jawa Barat pada Senin (14/8).
Dari tangannya turut disita belasan senjata api berbagai jenis dan puluhan butir peluru tajam.
ADVERTISEMENT
Respons KAI
Tampang tersangka teroris karyawan BUMN yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat, dalam rilis pengungkapan pada Selasa (15/8/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus tersebut ke Densus 88. Mereka tidak memberi toleransi terhadap tindak pidana terorisme.
"Terkait dugaan adanya keterlibatan oknum pegawai KAI dalam praktik terorisme, KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik Terorisme," kata Raden lewat keterangannya.
"KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih pada kasus terorisme. Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme," sambungnya.
Agus menyebut, selama ini KAI telah bekerja sama dengan BNPT untuk mencegah masuknya paham teroris ke KAI. Salah satunya dengan dialog wawasan kebangsaan di berbagai kota.