news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di Balik Warna-warni Lukisan Jelekong

24 Januari 2017 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Lukisan Jelekong dijual di Bandung (Foto: Andika Wahyu/Antara Foto)
Tiga pria duduk bersimpuh. Kuas yang sudah dicelup cat acrylic perlahan mereka sapukan di atas kanvas. Perlahan kemudian imaji pun muncul: buruh tani di sawah, ikan koi yang sedang berenang, dan bunga mawar dalam vas. Itulah sepenggal kisah produksi lukisan di salah satu sudut sanggar lukis di kawasan desa wisata Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan lukisan Jelekong (Foto: Andika Wahyu/Antara Foto)
Perkampungan yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Bandung ini berubah menjadi kampung budaya dan wisata setelah hampir empat dekade memproduksi gambar atau lukisan secara massal.
Para pelukis Jelekong (Foto: Andika Wahyu/Antara Foto)
Keahlian melukis pada penduduk Jelekong diwariskan secara turun-temurun. Pelukis Odin Rohidin adalah orang pertama yang memperkenalkan seni lukis di desa tersebut pada tahun 1970-an. Dari Odin Rohidin, warga berguru melukis yang kemudian membentuk kampung pelukis di Jelekong.
Penjual lukisan Jelekong merapikan dagangan (Foto: Andika Wahyu/Antara Foto)
Saat ini ratusan kepala keluarga di Jelekong menggantungkan hidupnya dari produksi lukisan-lukisan itu. Salah seorang pemilik sanggar lukis, Willy, merupakan generasi kedua dalam keluarganya yang menekuni bisnis lukisan. Ayahnya, Haji Kosim, adalah salah satu murid Odin Rohidin. Willy yang menaungi 10 pelukis di sanggarnya, bisa menghasilkan sekitar 500 lembar lukisan berbagai ukuran dengan rentang harga Rp50.000 hinggga jutaaan rupiah.
ADVERTISEMENT
Pelukis Jelekong dari Bandung (Foto: Andika Wahyu/Antara)
Lukisan-lukisan itu dipasarkan selain ke daerah Braga di Bandung, juga ke berbagai kota seperti Bali, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, bahkan hingga ke Malaysia.
Selera pasar akan lukisan Jelekong senantiasa berubah. Jika dulu pemandangan khas pedesaan menjadi primadona pasar, kini lukisan ikan koi dan lukisan abstrak perlahan diminati pasar.
Warna begitu mencolok di lukisan Jelekong (Foto: Andika Wahyu/Antara Foto)