Dinamika Hubungan Gubernur Sulsel dan Wakilnya yang Sempat Konflik

27 Februari 2021 9:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Nurdin Abdullah (kiri) bersama Wakil Gubernur Sudirman Sulaiman melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Nurdin Abdullah (kiri) bersama Wakil Gubernur Sudirman Sulaiman melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK). Dia ditangkap KPK di rumahnya dinasnya pada Sabtu (27/2) pukul 01.00 WIB. Nurdin Abdullah menjabat sebagai Gubernur Sulsel sejak 5 September 2018. Dia berpasangan dengan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Sudirman ini merupakan adik kandung eks Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Nurdin-Sudirman sebelumnya menjabat sebagai Bupati Bantaeng selama 2 periode mulai 2008 hingga 2018. Pada Pilgub Sulsel 2018, Nurdin-Andi diusung tiga partai politik, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
ADVERTISEMENT
Pada pemilihan yang diselenggarakan tanggal 27 Juni 2018, Nurdin Abdullah-Sudirman mendulang , 1.867.303 suara, mengungguli tiga orang pesaingnya. Setahun setelah mereka menjabat, dinamika pun terjadi. Berembus kabar hubungan Nurdin dan Sudirman tidak harmonis. Pemicunya adalah pada 28 April 2019. Pada saat itu, Sudirman menerbitkan Surat Keputusan (SK) untuk melantik 193 orang dengan formasi jabatan eselon III dan IV. Tak berapa lama, Nurdin menganulir pelantikan itu.
Penyebabnya, kata Nurdin, pada saat itu adalah pelantikan seorang pejabat harus menggunakan peraturan gubernur, bukan hanya SK yang ditandatangani oleh wakil gubernur. Sejak saat itu, aroma konflik internal mulai tercium. Namun, Nurdin pada saat itu tidak mau menyalahkan siapa-siapa usai menganulir pelantikan 193 pejabat di lingkungan Pemprov Sulsel oleh wakil gubernur.
ADVERTISEMENT
"Kejadian kemarin tidak ada yang salah, tapi itu kesalahan proses. Karena kita paham mengangkat orang harus sesuai dengan kinerja, dan dinilai oleh tim penilai kinerja," ujar Nurdin pada saat itu.
Nurdin Abdullah dan Sudirman Sulaiman. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Polemik pengangkatan dan penganuliran pejabat itu juga membuat Nurdin diperiksa Pansus Angket DPRD Sulsel pada Agustus 2019.
Sejak saat itu, hubungan antara Nurdin-Sudirman masih diisukan kurang harmonis. Namun mereka saat di depan khalayak berupaya tetap kompak menjalankan roda pemerintahan Provinsi Sulsel.

Wagub Sulsel Bubarkan Acara Musik karena Tidur Siang

Polemik lainnya adalah Wagub Sulsel Sudirman Sulaiman yang menghentikan check sound acara musik bertajuk Makassar Millenial Sound di Cafe Red Corner, Jalan Yusuf Daeng Ngawing, Kecamatan Rappocini, Makassar. Red Corner ini letaknya hanya 100 meter dari rumah dinas wakil gubernur. Kabar yang beredar pada saat itu, Wagub Sulsel melalui stafnya menghentikan acara yang dihadiri sejumlah musikus beken itu karena mengganggu tidur siang. Kebetulan check sound dilakukan pada pukul 14.00 WITA.
ADVERTISEMENT
Namun Devo Khaddavy, yang saat itu menjabat sebagai Kabiro Humas Pemprov Sulsel, mengatakan penyebab check sound dihentikan bukan karena Sudirman hendak tidur siang. "Tetapi ia sedang menerima tamu di rumah jabatan, pas suara sound nyaring saat itu," kata Devo, 28 Juni 2019.