Dinkes Ambil Sampel di Mandailing Natal, Cek Dugaan Pencemaran Merkuri

21 November 2019 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cairan merkuri Foto: Utomo P/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cairan merkuri Foto: Utomo P/kumparan
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Sumatera Utara mengambil sampel air di sejumlah tempat di Kabupaten Mandailing Natal.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil untuk menyelidiki penyebab sejumlah kelainan organ tubuh bayi saat lahir di Madina. Diduga bayi-bayi itu lahir tidak yang diduga disebabkan merkuri.
" Ada dugaan bahwa ada hubungan dengan mencemari air, kan gitu ya, jadi yang bisa kita lakukan itu adalah mengukur air yang ada itu, dengan mengambil sampelnya," ujar Kadis Kesehatan Sumut dr. Alwi Mujahit Hasibuan, Kamis (21/11).
Saat ini kata Alwi, sampel tersebut sedang di uji, setelah itu nanti baru bisa disimpulkan seberapa besar kadar merkuri mencemari lingkungan.
"Nanti akan diketahui apakah kandungan merkuri itu memang melebihi baku mutu yang seharusnya (atau tidak)," ujar Alwi.
Mengenai merkuri yang diduga membuat bayi lahir dengan kelainan organ tubuh, Alwi belum bisa memastikannya. Karena belum dilakukan pengamatan langsung.
ADVERTISEMENT
" Harus dibuktikan dulu, baru kita bilang begitu. Untuk sekarang belum (belum bisa disimpulkan)," tuturnya.
Meski begitu, Alwi tak menampik bahwa merkuri bisa menyebabkan kelainan pada organ tubuh bayi, dia mencontohkan peristiwa di Kota Minamata, Jepang, ada bayi yang terlahir di sana mengalami organ tubuh akibat dampak merkuri.
"Waktu di Jepang tapi dia tangannya sama kakinya pendek, itu kecacatannya," ujar Alwi.
Sebelumnya bayi perempuan di Mandailing Natal (Madina), terlahir, dengan otak di luar tempurung kepala (Anenchepali), Senin (18/11) siang.
Bupati Madina Dahlan Nasution menduga kejadian itu erat kaitannya dengan zat kimia merkuri yang disebabkan penambangan emas ilegal. Para penambang emas ilegal tersebut menggunakan merkuri untuk memisahkan batu dengan.
"Ya sangat erat kaitannya lah, cobakah adik bayangkan selama ratusan tahun di Madina ini kan tidak ada lahir seperti itu," ujar Dahlan, kepada kumparan, Rabu (18/11)
ADVERTISEMENT
Atas kejadian ini, Dahlan mengeluarkan surat edaran agar pejabat setempat mengawasi masyarakatnya untuk membuka tambang emas di wilayahnya.
Di surat edaran itu juga dia menyebut bahwa sudah ada enam kasus kelainan organ tubuh pada bayi saat baru lahir dalam dua tahun terakhir.
Kelainannya bermacam-macam mulai dari bayi dengan usus di luar atau gastroschicis, bayi bermata satu atau cyclopia, hingga anensefali.