Djarot: Siapapun yang Ganggu Pancasila Ditindak Tegas Termasuk Komunis

1 Juni 2017 10:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Djarot dalam upacara hari lahir Pancasila. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Lapangan Monas hari ini, Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan introspeksi diri apakah sudah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, Hari Lahir Pancasila merupakan momentum yang tepat untuk menyadari Pancasila adalah dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
"Fundamen dasar yang kuat yang disepakati oleh pendiri bangsa ini dan seluruh bangsa Indonesia. Sekaligus Pancasila itu satu ide dan bintang penunjuk mau ke mana Indonesia akan dibawa. Sebagai bintang penunjuk di mana kita harus melangkah dan menuju, di mana yang dituju adalah satu langkah tatanan masyarakat yang adil dan makmur," tutur Djarot usai upacara Hari Lahir Pancasila di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
Djarot dan SKPD di Upacara Hari Pancasila (Foto: Nadia Riso/kumparan)
Djarot pun sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan organisasi apa pun yang anti-Pancasila harus ditindak tegas.
"Termasuk mereka yang mengajarkan paham-paham komunisme yang mana ini sudah dilarang di Indonesia. Kami semua menunggu dan kami siap bersama-sama dengan Presiden dan seluruh elemen masyarakat untuk menindak tegas siap apun yang berani mengganggu Pancasila dan saya pikir itu maknanya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Djarot juga mengungkapkan kegembiraan hatinya karena meskipun sedang berpuasa dan cuaca panas, pegawai Pemprov DKI tetap hadir untuk mengikuti upacara.
"Saya tidak tahu berapa puluh ribu yang datang ini. (Sepertinya) hampir 100.000 orang datang dan dalam bulan puasa saya lihat wajah-wajahnya cerah semua. Ini kan upaya diingatkan kembali, disegarkan kembali filosofi dari Indonesia. Nilai-nilai dasar segala-galanya bagi bangsa Indonesia," tutupnya.