DLH Solo Teliti Penyebab Munculnya Ratusan Cacing, Jangan Percaya Isu Gempa

20 April 2020 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Jawa Tengah, Gatot Sutanto. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Jawa Tengah, Gatot Sutanto. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Jawa Tengah, Gatot Sutanto mengimbau kepada warga tidak panik dengan adanya fenomena munculnya ratusan cacing tanah dari taman kota di kawasan Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/4)
ADVERTISEMENT
Warga banyak mengaitkan munculnya ratusan cacing tanah tersebut sebagai tanda alam akan terjadinya bencana gempa bumi dan meletusnya Gunung Merapi.
Namun demikian, Gatot belum berani membenarkan hal tersebut dan butuh kajian ilmiah untuk mencari tahu keterkaitan fenomena alam itu. Hanya dia meminta masyararakat tak mudah percaya isu-isu liar. Jangan panik tetap tenang.
"Saya juga tahu adanya kemunculan ratusan cacing tanah di kawasan Pasar Gede Solo secara tiba-tiba itu. Soal penyebabnya apa, masih dalam proses kita teliti," ujar Gatot kepada kumparan, Senin (20/4).
Plectus parvus atau cacing gelang. Foto: blodsystems.org
Gatot mengatakan institusinya bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan ( DPKPP) Solo saat ini sedang melakukan pengecekan dan penelitian di lokasi kemunculan cacing tanah itu. Ia juga sedang mencari referensi terkait kejadian fenomena langka tersebut.
ADVERTISEMENT
"Bisa jadi ratusan cacing tanah itu keluar dalam tanah setelah disiram obat disinfektan atau air sabun dalam jumlah banyak membuat suhu tanah menjadi panas. Kita akan mencari tahu penyebab pastinya," kata dia.
Ratusan cacing tanah menggeliat dan merembet penuhi sudut kota Solo. Foto: Istimewa
Namun, hal itu masih dugaan. Musabanya, tidak ada kegiatan penyemprotan disinfektan di Pasar Gede. Mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solo itu mengakui fenomena itu baru kali pertama terjadi di Solo.
Namun demikian, perlu ada penjelasan secara ilmiah untuk membuktikan kebenaran kejadian itu apakah akibat olah tangan jahil manusia atau memang murnii fenomena alam.
"Yang jelas semua harus ada penjelasan ilmahnya. Jangan sampai itu ternyata olah warga yang mencari cacing tanah untuk memancing. Kami baru mencari bukti di lokasi," ujar dia.
ADVERTISEMENT
*********
Simak panduan lengkap dalam menghadapi pandemi corona dalam Pusat Informasi Corona. Sebuah inisiatif yang dirancang kumparan untuk membantu masyarakat Indonesia.
*********
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!