DPR Desak Pemerintah Tunjuk Lembaga Independen Usut Kasus Gagal Ginjal Anak

8 Februari 2023 14:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gangguan Ginjal pada Anak.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gangguan Ginjal pada Anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR RI fraksi NasDem Irma Chaniago mendesak Pemerintah segera menunjuk lembaga independen terkait kasus gangguan ginjal akut pada anak. Hal ini untuk menjawab keraguan publik terkait masih amankah obat sirop.
ADVERTISEMENT
"Saya belum mempercayai hasil tes lab dari kedua institusi pemerintah, baik itu Kemenkes maupun BPOM terkait keabsahan hasil lab yang obat yang dikonsumsi korban statusnya TMS menurut kesda dan MS menurut BPOM," kata Irma dalam keterangannya, Rabu (8/2).
Irma mengatakan, dia belum bisa mempercayai hasil uji lab dari kedua lembaga itu yang hasilnya bertolak belakang. Karena sampai hari ini, lanjut Irma, belum jelas apa penyebab utamanya.
"Oleh karena itu saya minta Pemerintah menunjuk lembaga independen agar dapat membuktikan hasil yang benar dan bisa dijadikan second opinion," ucapnya.
Politikus NasDem itu mengatakan, jikalau lembaga independen ini berhasil menujukkan hasil labnya terkait obat-obatan yang katanya menyebabkan gagal ginjal akut itu, maka bisa sedikit membantu Pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Agar tidak terus-terusan dimaki-maki rakyat. Karena selalu bertolak belakang hasil uji dan statementnya institusinya, hal ini tentu akan mendegradasi kepercayaan publik pada dua institusi di atas," terang dia.
Lebih lanjut, Irma mengatakan Kemenkes dan BPOM harusnya malu dengan rakyat kalau selalu bertolak belakang. Dia juga meminta kedua lembaga itu agar tidak mempermalukan presiden.
"Maka yang harus dilakukan adalah segera ambil langkah, menteri dan kepala BPOM untuk melakukan uji laboratorium ke lembaga independen agar supaya Komisi IX percaya hasilnya," tegas Irma.
Selain itu, Irma juga meminta lembaga independen untuk ikut dalam kasus ini. Dia berharap Polri juga turun tangan untuk bisa menginvestigasi kembali apa penyebab kembalinya kasus ini terjadi.
"Bareskrim turun dong, cek! Siapa tau bukan karena itu meninggalnya tapi karena yang lain, misalnya seperti didalam obat seperti itu," tandas dia
ADVERTISEMENT