Dubes Tantowi Yahya: Bandingkan Indonesia dengan Selandia Baru Tak Adil

12 Juni 2020 17:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tantowi Yahya di Wellington. Foto: Dok. Tantowi Yahya
zoom-in-whitePerbesar
Tantowi Yahya di Wellington. Foto: Dok. Tantowi Yahya
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai peraturan ketat yang diberlakukan, Selandia Baru kini mampu terbebas dari COVID-19. Kondisi itu berbanding terbalik dengan yang terjadi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Duta besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, menilai dua negara tersebut tidak bisa dibandingkan.
"Saya selalu katakan setiap bicara cerita sukses dari pemerintah Selandia Baru, dibandingkan dengan kita itu tidak adil. Saya selalu katakan, 'Ini tidak apple to apple atau orange to orange', beda. Terlalu banyak perbedaan masyarakat kita dengan Selandia Baru," kata Tantowi saat berbincang dengan kumparan dalam program 'Live Corona Update: New Normal Ala Selandia Baru', Jumat (12/6).
Salah satu hal yang membedakan adalah kekuatan ekonomi. Selandia Baru melakukan penutupan perbatasan negara dan menerapkan lockdown. Dua hal itu menurut Tantowi berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Selandia Baru.
"Penutupan perbatasan berimplikasi kepada ekonomi secara langsung yaitu ekonomi yang dikontribusi oleh pariwisata. Kita tahu dua tahun terakhir pariwisata jadi kontributor utama ekonomi mereka. Ketika perbatasan ditutup berarti turis tidak ada yang masuk dan industri pariwisata mati. Ini satu harga mahal yang harus dibayar," kata Tantowi.
ADVERTISEMENT
Sementara lockdown, dijelaskan Tontowi membuat masyarakat harus tinggal di rumah. Para pekerja yang perusahaannya terdampak diberikan subsidi. Nilainya sekitar 80 persen dari pendapatan aslinya.
"Situasi ini berbeda dengan banyak negara, termasuk Indonesia. Tidak mungkin bisa lakukan lockdown atau PSBB dengan konsep yang dilakukan pemerintah Selandia Baru," pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.