Earth Hour Digelar 26 Maret 2022, Ayo Berpartisipasi

24 Maret 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan dari World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menyalakan lilin saat perayaan Earth Hour di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Relawan dari World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menyalakan lilin saat perayaan Earth Hour di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Earth Hour adalah gerakan terbesar untuk lingkungan hidup yang telah diikuti miliaran orang di dunia. Gerakan ini kembali dilaksanakan dengan mengusung pesan solidaritas untuk manusia dan bumi.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 190 negara dan wilayah akan berpartisipasi pada momen ini untuk merefleksikan sebuah rumah yang kita miliki bersama. Salah satunya Indonesia.
Di Indonesia, gerakan Earth Hour akan berlangsung pada tanggal 26 Maret 2022 pukul 20.30 waktu setempat.
Aditya Bayunanda selaku CEO Yayasan WWF Indonesia mengatakan, anak-anak muda Indonesia dapat menjadi penggerak aktif dalam melindungi alam sekitar. Salah satunya bisa dengan berpartisipasi dalam gerakan Earth Hour ini.
Earth Hour di Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
"Anak muda dengan ide-ide kreatifnya dapat menjadi penggerak untuk perlindungan alam, contohnya komunitas Earth Hour. Anak muda merupakan ujung tombak penentu masa depan alam Indonesia yang lebih baik, untuk itu sangat penting bagi kita dalam mendorong lebih banyak lagi gerakan anak muda khususnya yang memperhatikan kondisi lingkungan,’’ ujar Aditya dalam keterangannya, Kamis (24/3).
ADVERTISEMENT
Sejak pertama diinisiasi pada tahun 2009 hingga saat ini, Gerakan Earth Hour di Indonesia telah mendapat dukungan pemerintah daerah di 200 kota, dan digerakkan oleh 1.068 volunter aktif yang tersebar di 30 kota. Serta didukung 2 juta pendukung melalui aktivasi digital.
Komunitas Earth Hour juga terlibat aktif dalam menginisiasi program konservasi dan telah melakukan transplantasi terumbu karang sebanyak 1.460 pada 5 titik lokasi di Bali dan pembibitan serta penanaman mangrove sebanyak 13.110 bibit di 6 wilayah yaitu, Bali, Surabaya, Balikpapan, Aceh, Tangerang, dan Serang.
Aditya juga menambahkan, dengan adanya kegiatan ini mampu memberikan perlindungan bagi planet Bumi. Apa lagi, di kondisi sekarang dengan cuaca yang ekstrem dan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Bagaimanapun Bumi kita tengah terancam kelestariannya. Penurunan keragaman hayati dunia dan krisis iklim terjadi akibat aktivitas manusia, dan dampaknya sudah sangat dirasakan saat ini, seperti cuaca ekstrem, banjir bandang, bahkan pandemi COVID-19, ‘’ imbuhnya.
Earth Hour di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Di tahun 2022 ini, gerakan Earth Hour mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti duta Earth Hour 2022, Kafin Sulthan musisi dan pemain film.
Kemudian ada komunitas, lembaga, dan korporasi seperti Earth Hour Indonesia, MING, BCA, AISEC Indonesia, Panda Lestari, Gerakan Pramuka, Saya Pejalan Bijak, Saya Pilih Bumi, B2W Indonesia, The Climate Reality Project Indonesia, Sekolah Murid Merdeka, King of Borneo Band, Journey to Zero dan Indonesia Sketcher.
Aditya juga berharap semoga dengan direalisasikannya gerakan Earth Hour ini, dengan mematikan lampu selama beberapa jam mampu mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk bersatu dalam momen refleksi tentang hubungan antar sesama manusia dan planet kita bersama, yaitu Bumi.
ADVERTISEMENT
"Bersama-sama kita berharap bahwa akan ada gerakan-gerakan positif lain dalam mendorong perubahan perilaku manusia dan bagaimana setiap individu dapat berperan dalam menyelamatkan Bumi kita,’’ ungkapnya.
Reporter: Fadelia Fauziah Rahma