Eks Sespri Wanita Edhy Prabowo Dipanggil 'Adik-Adik', Pernah Dapat Rp 5 Juta

18 Mei 2021 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggia Putri Tesalonika Kloer. Foto: Facebook/anggia.kloer
zoom-in-whitePerbesar
Anggia Putri Tesalonika Kloer. Foto: Facebook/anggia.kloer
ADVERTISEMENT
Tiga orang sekretaris pribadi (sespri) mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta. Dalam persidangan, terungkap ketiganya pernah menerima uang dari staf khusus Edhy Prabowo yang bernama Andreau Pribadi Misanta.
ADVERTISEMENT
Ketiganya yaitu Anggia Tesalonika Kloer, Putri Elok Sukarni, dan Fidya Yusri. Mereka pernah mendapat uang Rp 5 juta dari Andreau Misanta Pribadi selaku staf khusus Edhy sekaligus ketua tim Uji Tuntas (Due Diligence) Perizinan Usaha Perikanan Budidaya dan Ekspor Lobster.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Andreau Pribadi. Foto: Instagrm/@andreaupribadi
Uang itu diduga di luar gaji yang diterima oleh ketiganya selaku sespri.
"Pernah sekitar Agustus 2020 saya ke ruang Bang Andreau dan diberikan uang. Awalnya saya menolak tapi kata Bang Andreau 'sudah ambil saja ini buat adik-adik, lalu saya disuruh panggil Anggia ke ruangan dan saya pun panggil Anggia," kata Putri Elok di di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (18/5).
Terdakwa Edhy Prabowo memijat keningnya saat mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (18/5/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Putri menjadi saksi untuk enam terdakwa yaitu Edhy Prabowo, Andreau Misanta Pribadi dan Safri (staf khusus Edhy Prabowo), Amiril Mukminin (sekretaris pribadi Edhy), Ainul Faqih (sespri Iis) dan Siswadhi Pranoto Loe (pemilik PT Aero Cipta Kargo).
ADVERTISEMENT
Mereka didakwa bersama-sama menerima 77 ribu dolar AS dan Rp 24,625 miliar sehingga totalnya mencapai sekitar Rp 25,75 miliar dari para pengusaha pengekspor benih benih lobster (BBL) terkait pemberian izin budidaya dan ekspor.
"Adik-adik itu siapa?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) KPK Rony Yusuf.
"Bang Andreau bilangnya semuanya dapat. Ya berarti bukan buat saya saja," jawab Putri Elok.
Mantan sekretaris pribadi Edhy Prabowo, Anggia Tesalonika Kloer (kiri) memberikan kesaksian bagi Edhy Prabowo saat sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (18/5/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Senada dengan Putri Elok, Anggia Tesalonika Kloer juga mengaku mendapat Rp 5 juta dari Andreau.
"Saya datang karena katanya Mbak Elok dipanggil Bang Anderau, lalu saya diberikan Rp 5 juta," ungkap Anggia.
Sedangkan Fidya Yusri mendapat Rp 5 juta yang lebih akhir dibanding kedua rekannya.
"Bang Andreau panggil saya ke ruangan dan diberikan uang. Pertama saya tolak karena tidak tahu itu uang dari mana dan saya langsung kembali ke ruangan dan ketemu Mbak Elok, lalu Mbak Elok dipanggil Bang Andreau," kata Fidya.
ADVERTISEMENT
Andreau kemudian ternyata menitipkan uang untuk Fidya kepada Anggia.
"Setelah Mbak Elok lalu Anggia dipanggil dan Anggi kasih titipan dari Bang Andreau, nilainya sama Rp 5 juta lalu saya ucapan terima kasih ke Bang Andreau," tambah Fidya.
Gaji sespri, menurut Anggia, adalah Rp 4 juta per bulan namun masih mendapat tambahan uang perjalanan dinas (perdin) sebesar Rp 1-3 juta.
Ketiga sespri ini didatangkan JPU KPK sebagai saksi bersama tujuh saksi lainnya dalam sidang untuk terdakwa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo bersama tiga tersanka lainnya.