Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Evakuasi Jenazah Pesawat Dimonim Terhambat Cuaca Buruk di Oksibil
13 Agustus 2018 11:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Proses evakuasi delapan jenazah korban kecelakaan pesawat Dimonim Air di Gunung Menuk, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, masih terhambat karena terkendala cuaca. Daerah Oksibil yang masih berkabut mengurungkan niatnya membawa seluruh jenazah ke Jayapura.
ADVERTISEMENT
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Michael mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan jenazah-jenazah korban jatuhnya pesawat Dimonim Air dapat diterbangkan ke Jayapura.
"Belum dapat dipastikan jam berapa dievakuasi karena cuaca di belum mendukung," kata AKBP Michael di Papua, Senin (13/8), dilansir Antara.
Menurut rencana, setibanya seluruh jenazah di Jayapura mereka akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan proses identifikasi.
"Penyerahan jenazah kepada keluarga akan dilakukan setelah dilakukan pencocokan identitas di Rumah Sakit Bhayangkara," lanjutnya.
Secara terpisah, Kepala Perwakilan Dimonim Jayapura Nugraheni menyebut pihaknya sudah siap mengevakuasi jenazah ke Jayapura. Namun, cuaca buruk di Oksibil membuat pesawat terpaksa mendarat di Tanah Merah.
"Kami masih menunggu cuaca dan bila cuaca membaik evakuasi akan segera dilakukan," tutup Nugraheni.
Pesawat Dimonim Air dengan kode penerbangan PK-HVQ jenis Pil PC-6 Porter dikabarkan hilang kontak dalam perjalanannya dari Bandara Tanah Merah ke Oksibil, Pegunungan Bintang pada Sabtu (11/8). Pesawat dijadwalkan tiba di Bandara Oksibil pukul 14.30 WIT, namun pesawat sempat mengontak terakhir di Tower Bandara Oksibil pukul 14.17 WIT di ketinggian 7.000 kaki.
ADVERTISEMENT
Saat ditemukan, badan pesawat dalam kondisi hancur setelah menghantam hutan belantara. Pesawat membawa 2 awak pesawat dan 7 penumpang, yakni Lessie (pilot) dan Wayan Sugiarta (Co Pilot). Serta tujuh penumpang yaitu Sudir Zakana, Martina Uropmabin, Hendrikus Kamiw, Lidia Kamiw, Naimus, Jamaludin, dan Jumadi (korban selamat).