Fakta-Fakta Meninggalnya Syekh Ali Jaber

15 Januari 2021 8:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syekh Ali Jaber.
 Foto: Facebook/@Syekh Ali Jaber
zoom-in-whitePerbesar
Syekh Ali Jaber. Foto: Facebook/@Syekh Ali Jaber
ADVERTISEMENT
Seorang ulama besar Indonesia, Syekh Ali Jaber meninggal dunia di RS Yarsi, pada Kamis (14/1) sekitar pukul 08.00 WIB. Sebelum meninggal ia sempat dirawat karena COVID-19. Ia juga sempat berwasiat ingin dimakamkan di Lombok.
ADVERTISEMENT
Kumparan telah merangkum beberapa fakta seputar meninggalnya Syekh Ali Jaber.
Berikut kumparan rangkum:
Kondisi Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat: Negatif COVID-19, Masih Pakai Ventilator
Kabar ini disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansur. Dari dialah informasi meninggalnya Syekh Ali Jaber pertama diketahui.
"Beliau wafat dalam keadaan negatif COVID-19," kata Ustaz Yusuf Mansur di akun Instagramnya, Kamis (14/1).
Kepada kumparan, UYM-pun menceritakan kondisi Syekh Ali Jaber sebelum wafat. Katanya, masih dipasang ventilator selama 16 hari berturut-turut.
"Dari beberapa hari sebelumnya saya sudah nanya-nanya terus, kalau pakai ventilatornya kelamaan kok kelihatannya masalah ya. Sudah 16 hari nih sampai semalam tektok sama Ustaz Iskandar dari Yayasan Syekh Ali Jaber," kata dia melalui sambungan telepon.
ADVERTISEMENT
Kondisi Syekh Ali Jaber terus menurun. Pada Rabu (13/1) ia dinyatakan kritis, denyut nadinya 190 per menit padahal secara normal denyut nadi manusia mencapai 60 per menit.
"Yah kami sudah menduga kalau enggak ada keajaiban sudah tinggal nunggu waktu," tutur dia.
Syekh Ali Jaber Foto: Instagram/@syekh.alijaber
Kondisi Syekh Ali Jaber Sempat Membaik lalu Kembali Menurun Sebelum Meninggal
Akhir Desember 2020 Syekh Ali Jaber dinyatakan postif COVID-19. Sempat melakukan isolasi mandiri tapi karena kondisi sesak akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Di awal perawatan, Syekh Ali Jaber sempat merekam sebuah video yang diunggah ke akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber, pada Selasa (28/12), mengabarkan kondisinya dan meminta kepada masyarakat agar didoakan segera sembuh.
ADVERTISEMENT
"Saya harap semua keluarga dan sahabat dan jemaah tolong doakan biar Allah berikan yang terbaik, mudah-mudahan ujian ini berlalu," ucap Syekh dalam unggahan video tersebut.
Semenjak keluar hasil uji swab tersebut, lanjut Syekh, ia mengalami demam kembali dengan gejala batuk hingga sesak napas. Atas kondisi itu, ia dirawat di rumah sakit.
"Tidak kuat lagi untuk karantina mandiri, saya langsung dibawa lari ke rumah sakit, sekarang saya dirawat dan alhamdulilah keadaan bisa dikatakan stabil walau masih sesak napas," tambahnya.
Pemakaman Syekh Ali Jaber di kawasan Pesantren Tahfiz Daarul Quran (Daqu), Cipondoh, Tangerang Selatan, Kamis (14/1). Foto: Instagram/@yusufmansurnew
Syekh Ali Jaber akan Dimakamkan di Kompleks Daarul Quran, Tangerang
Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam kondisi negatif COVID-19 di RS Yarsi, Kamis (14/1) pagi. Jenazah Syekh Ali rencananya akan dimakamkan di Pesantren Tahfiz Daarul Quran milik Yusuf Mansur di Cipondoh, Tangerang.
ADVERTISEMENT
"Dimakamin di Daqu (Daarul Quran) ini keputusan keluarga," kata Yusuf Mansur kepada kumparan, Kamis (14/1).
Menurut Yusuf, alasan Syekh Ali dimakamkan di Daarul Quran karena rasa kecintaan Syekh Ali terhadap Al-Quran. Diketahui Daarul Quran merupakan pusat pengembangan ilmu Qur’an, pelatihan dan menjadi sentra pembibitan penghafal Al Qur’an.
"Keputusan Syekh Muhammad (saudara Syekh Ali) dan keluarga. Dan kecintaan Syekh Ali ke Daqu, merasa Daqu rumahnya Syekh Ali," ucap Yusuf.
Syekh Ali Jaber. Foto: Instagram/@syekh.alijaber
Adik Syekh Ali Jaber soal Pemakaman di Lombok: Itu Bukan Wasiat, Hanya Cita-cita
Beredar sebuah kabar Syekh Ali Jaber pernah memberikan wasiat agar dimakamkan di Lombok. Terkait informasi itu, adik Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jabeer, menyebut itu bukan wasiat, melainkan hanya cita-cita.
ADVERTISEMENT
Muhammad mengatakan, almarhum pernah mengatakan cita-citanya itu di sebuah acara di Lombok. Ia menyebut, bahkan almarhum pernah mempunyai angan-angan untuk dimakamkan di tanah kelahirannya, Madinah.
"Saya lihat viral banyak yang bertanya pemakaman beliau di mana, bahkan ada yang minta kata mereka wasiat beliau di Lombok. Itu tidak wasiat itu bukan wasiat," ujar Muhammad di RS Yarsi, Jakarta, Kamis (15/1).
"Itu sebenarnya pernah acara di Lombok hanya cita-cita beliau. Sebenarnya di awal beliau berkata cita-cita saya dimakamkan di Madinah kalau ada yang bisa antar di Madinah alhamdulilah, tapi tidak bisa ya, susah, apalagi masa covid," tambahnya.
Syekh Ali Jaber saat di kampung halaman keluarganya di Lombok, NTB. Foto: Instagram/@syekh.alijaber
Wasiat Syekh Ali Jaber yang Ingin Dimakamkan di Lombok
Cita-cita Syekh Ali Jaber ini pernah ia sampaikan beberapa kesempatan. Mulai dari ceramah via instagram hingga Youtube. Tak hanya itu, Syekh Ali Jaber juga memiliki darah Lombok dari kakeknya.
ADVERTISEMENT
"Bahkan saya bercita-cita ya Allah walaupun saya memilih dan memohon memilih meninggal di Madinah, tapi ya Allah kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok," kata Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya.
Di akun Instagramnya Syekh Ali Jaber menyebut kakek dari ibunya merupakan orang asli Lombok. Semua saudara kakek ibunya dimakamkan di Lombok. Dia juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan Indonesia asal Lombok, NTB. Memiliki seorang anak bernama Hasan.
"Kakek Ibu saya berada di Lombok, saudara dari kakek semua lahir di Lombok. Mereka bersama orang Sasak melawan penjajah," katanya.
Syekh Ali Jaber di Kampung Melayu. Foto: Iqra Ardini/kumparan
Meninggal Status Negatif Corona, Syekh Ali Punya Komorbid Penyakit Paru-paru
Soal meninggalnya Syekh Ali Jaber, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan almarhum memiliki penyakit penyerta (komorbid) paru-paru. Hal itu ia ketahui dari pihak keluarga Syekh Ali.
ADVERTISEMENT
"Iya. Katanya keluarga, begitu (komorbid paru-paru)," ujar Yusuf Mansur saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (14/1).
Meski begitu, Yusuf Mansur kurang mengetahui dari kapan penyakit tersebut diderita oleh almarhum.
"Nggak paham, nih," ujarnya.
Dalam jumpa pers, Kamis (15/1), Direktur Medis RS Yarsi, Andi Erlina, mengatakan almarhum dirawat selama 19 hari. Saat hari pertama dirawat, almarhum sudah terkonfirmasi positif corona.
"Perjalanan beliau menunjukkan perjalanan yang cukup baik, alhamdulilah sampai minggu kedua pemeriksaan lanjutan dan sudah didapatkan hasil negatif [corona] kemarin," ujar Andi kepada media.
Proses Pemakaman Jenazah Syekh Ali Jaber di Daarul Quran Tangerang
Jenazah Syekh Ali Jaber telah dimakamkan di kawasan Pesantren Tahfiz Daarul Quran (Daqu) milik Ustaz Yusuf Mansur di Cipondoh, Tangerang pada Kamis (14/1) sore. Proses pemakaman tersebut disiarkan langsung melalui akun Instagram Ustaz Yusuf Mansur.
ADVERTISEMENT
Dalam video itu terlihat, adik almarhum, Syekh Muhammad Jaber, turut mengurus pemakaman tersebut. Sang adik menggotong jenazah kakaknya bersama sejumlah pria dari dalam gedung Daqu menuju tempat pemakaman.
Ucapan La Ilaha illah (tiada tuhan selain Allah) mengiringi proses penguburan Syekh Ali menuju peristirahatan terakhir.
Doa pun turut dipanjatkan warganet melalui kolom komentar.
Setelah diturunkan ke liang lahat, jenazah Syekh Ali kemudian ditutup dengan potongan kayu. Lalu, jenazah mulai dikuburkan. Terlihat penggali kubur menguruk liang lahat itu dengan tanah. Nisan lalu dipasang dalam makam tersebut.