Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Awan dengan bentuk mirip Semar
Pada Kamis (12/11), warga di Yogyakarta dikejutkan dengan awan berbentuk Semar, salah satu tokoh wayang di kebudayaan jawa. Foto itu salah satunya diunggah oleh akun Twitter @merapi_undercover.
Terkait beredarnya foto tersebut, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa mengatakan hal itu sebagai fenomena alam biasa.
"Masyarakat umum menyebut awan ini sebagai awan topi, awan tudung atau juga awan kanopi karena seolah menjadi penutup yang menyelubungi puncak gunung," ujar Sigit kepada Tugu Jogja , Kamis (12/11).
Awan berbentuk UFO di Gunung Arjuno, Jatim
Pada Kamis (5/11), awan dengan bentuk mirip Unidentified Flying Object (UFO) muncul di sekitar Gunung Arjuno, Jatim. Dalam foto yang beredar, terlihat lengkungan yang membentuk pusaran.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Tugu Malang , Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto, fenomena ini dinamakan awan lentikularis. Fenomena itu tidak membahayakan siklus alam. Akan tetapi, berisiko bagi penerbangan rendah seperti helikopter.
"Biasanya memang terjadi di sekitaran gunung atau dataran tinggi. Secara umum tidak berbahaya, tapi untuk dunia penerbangan cukup berbahaya karena bisa menimbulkan turbulensi atau guncangan,'' ujar Teguh kepada Tugu Malang, Kamis (1/11).
Foto Gunung Lawu, Jatim, 'Bertopi'
Beredar sejumlah foto yang memperlihatkan fenomena 'gunung bertopi awan' muncul di sekitar Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jatim dan Jateng. Foto-foto tersebut di antaranya ramai diunggah di Grup Facebook BERITA MAGETAN, pada Kamis (5/11).
Awan tersebut dilaporkan terlihat pada Kamis (5/11) sekitar pukul 06.00 WIB. Dalam foto yang beredar, awan putih itu terlihat melingkar dengan sejumlah lapisan hingga membentuk mirip dengan topi. Karena bentuknya itu, warga kerap menyebut fenomena di gunung itu dengan "gunung bertopi awan".
ADVERTISEMENT
Terkait unggahan itu, Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, mengatakan fenomena itu disebut dengan awan lentikular. Interaksi uap air yang hangat dan angin di gunung menjadi penyebab terjadinya peristiwa tersebut.
"Uap air yang hangat terangkat oleh angin menuju puncak gunung lalu berinteraksi dengan angin dingin di puncak gunung yang dinamikanya menyebabkan pusaran yang membentuk awan berbentuk seperti lensa," ujar Thomas kepada kumparan, Kamis (11/5).
Cahaya tegak lurus di langit Jakarta Selatan
Pada Rabu (21/10), warga Jakarta Selatan dihebohkan dengan cahaya lurus berwarna ungu.Unggahan itu diposting oleh akun Instagram Ari Wibisono (@wibisiono.ari).
Ahli Petir dan Atmosfer dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) Deni Septiadi, walau dia tidak melihat langsung dari pengunggah video, tak perlu mengkhawatirkan cahaya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sering kita lihat awan-awan konvektif yang menghasilkan curah hujan dalam area yang sempit yang mungkin tidak sampai ke permukaan yang disebut sebagai Virga," jelas dia.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini