Gedung Putih: AS Tak Berencana Kirim Pasukan ke Israel

10 Oktober 2023 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan Israel berkumpul di lokasi yang dirahasiakan di perbatasan dengan Jalur Gaza, Minggu (8/10/2023).  Foto: Menahem KAHANA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan Israel berkumpul di lokasi yang dirahasiakan di perbatasan dengan Jalur Gaza, Minggu (8/10/2023). Foto: Menahem KAHANA / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Amerika Serikat tidak memiliki rencana mengerahkan bantuan pasukan ke negara sekutunya, Israel, di tengah pertempuran yang membara dengan kelompok militan Palestina, Hamas.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Washington tetap mendukung pertahanan Israel melalui kiriman bantuan militer dan keamanan.
Dikutip dari Anadolu Agency, hal tersebut disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, dalam press-briefing virtual pada Senin (9/10).
"Tidak ada rencana untuk menempatkan pasukan AS di lapangan," kata Kirby.
Namun, sambung Kirby, Washington akan tetap melindungi serta mempertahankan kepentingan nasionalnya di mana pun kepentingan itu berada — khususnya di kawasan Timur Tengah.
Tanpa melibatkan diri secara langsung, Washington mewujudkan hal itu dengan mempersiapkan bantuan keamanan kepada Israel.
"Kami akan memiliki lebih banyak bantuan untuk diumumkan dalam beberapa hari mendatang untuk memastikan bahwa tidak ada musuh Israel yang percaya bahwa mereka dapat atau harus mencoba mencari keuntungan dari situasi saat ini," jelas Kirby.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby. Foto: Mandel Ngan/AFP
Ketika ditanya pendapat mengenai kemungkinan keterlibatan Iran sebagai pemasok persenjataan untuk Hamas, Kirby mengungkapkan adanya 'tingkat keterlibatan' — karena sudah lama diketahui bahwa Iran telah mendukung Hamas selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
"Bagaimanapun, AS belum melihat bukti kuat dan nyata bahwa Iran terlibat langsung dalam, berpartisipasi dalam, atau menyediakan sumber daya, merencanakan serangkaian serangan kompleks yang dilakukan Hamas pada akhir pekan lalu," ungkap Kirby.
Saat ini, kata Kirby, AS masih menelusuri bukti-bukti mendukung atas keterlibatan Iran dalam pertempuran Hamas dengan Israel.
Adapun serangan Hamas yang pecah pada Sabtu (7/10) itu terjadi di tengah upaya AS untuk menjadi penengah dalam upaya normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, serta penandatanganan pakta pertahanan kedua negara.
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS. Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
Mengomentari seberapa besar dampak yang ditimbulkan serangan Hamas terhadap upaya normalisasi hubungan, Kirby mengatakan pihaknya masih optimistis bahwa tekad tersebut tidak berubah dan masih dapat terwujud.
ADVERTISEMENT
"Kami masih percaya bahwa normalisasi antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya baik untuk rakyat kedua negara tersebut, tetapi juga untuk rakyat Amerika dan semua orang di kawasan ini," tutur dia.
"Dan kami memiliki setiap niat untuk terus mendorong proses di mana normalisasi dapat terjadi. Saya tidak dapat berspekulasi sekarang mengenai dampak apa yang akan ditimbulkan oleh peristiwa 36 jam terakhir ini terhadap upaya-upaya tersebut, tetapi tidak ada yang berubah dari keinginan kami untuk mengejar hasil seperti itu," tutup Kirby.