Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun serangan 'Operasi Badai Al-Aqsa' yang diluncurkan Hamas pada Sabtu (7/10) ke Israel memicu pertempuran besar-besaran yang menewaskan sedikitnya 900 warga Israel dan 700 warga Palestina.
Dikutip dari CNN, juru bicara IDF, Jonatha Conricus, pada Senin (9/10) mengatakan, objektif utama dari serangan balasan dari Israel adalah memusnahkan seluruh persenjataan dan fasilitas militer yang dimiliki Hamas sehingga kekerasan serupa tidak lagi terulang.
Sebab, kata Conricus, dari penggunaan senjata itulah Hamas disebut membunuh warga Yahudi — menyandera puluhan orang, termasuk warga sipil seiring dengan eskalasi konflik yang menajam.
"Telah ada upaya-upaya yang dilakukan oleh para militan Hamas untuk menerobos perbatasan selatan untuk melakukan misi bunuh diri guna membunuh warga sipil dan tentara," ucap Conricus.
ADVERTISEMENT
Dan sebagai tanggapannya, sambung Conricus, pasukan IDF telah memadati area perbatasan di selatan Israel dan terus meluncurkan serangan udara, sembari berupaya memperbaiki sistem pertahanan mereka.
"Pada tahap ini, kami terus menyerang dari udara. Dan tentu saja ada rencana untuk mengembangkannya. Dan pasukan, pasukan cadangan, dan unit reguler yang berkumpul di sepanjang perbatasan selatan bersiap untuk tugas mereka," jelas Conricus.
Conricus yakin, tujuan dari IDF untuk memusnahkan persenjataan Hamas sekaligus menghancurkan mereka akan tercapai. "Masalahnya di sini adalah bahwa kami telah ditugaskan untuk mengurangi atau memastikan bahwa Hamas tidak memiliki kemampuan militer apa pun pada akhir perang. Dan itu akan tercapai," tegas dia.
Menurut Kementerian Kesehatan Israel, per Senin (9/10), sedikitnya 900 orang telah terbunuh dan lebih dari 2.600 lainnya terluka dalam 'Operasi Badai Al-Aqsa' yang diluncurkan Hamas.
ADVERTISEMENT
Sementara serangan balasan 'Operasi Pedang Besi' yang digencarkan Israel telah menewaskan sedikitnya 687 warga Palestina dan melukai lebih dari 2.900 orang.
IDF melaporkan telah memanggil 300 ribu tentara cadangan — yang merupakan pemanggilan militer terbesar sejak Perang Arab-Israel di tahun 1973.