Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT

Jazirah Arab kini dikenal dengan gelimang harta dan gaya hidup para sheikh yang mewah. Timur Tengah disebut Forbes sebagai rumah bagi para miliuner dengan total kekayaan 174,8 miliar dolar AS. Lumbung kekayaan berasal dari pundi-pundi uang di sektor pertambangan minyak dan gas yang begitu melimpah.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, keberlimpahan negara-negara Arab ini berjalan beriringan dengan potensi konflik yang mereka miliki. Sebut saja Perang Enam Hari dengan Israel pada 1967. Pun setelahnya, Arab tak pernah berhenti dirundung peperangan seperti Perang Iran-Irak (1980), Perang Teluk (1991), hingga konflik horizontal yang kini masih bergejolak di Suriah, Afghanistan, Irak, dan Yaman.
[Baca juga: Qatar Terjepit Kobar Api Perseteruan Saudi-Iran]
Konflik terbaru adalah pemutusan hubungan diplomatik oleh enam negara koalisi Arab Saudi (plus Maladewa dan Maurutius) terhadap Qatar sejak Senin (5/6). Ini semakin membuktikan bahwa Timur Tengah memang kawasan yang kerap “panen” gejolak.
Foreign Policy menyebut insiden perseteruan Saudi cs dan Qatar kali ini sebagai konflik terburuk di Timur Tengah selama 40 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT

Qatar yang tengah “dikeroyok” itu adalah negara dengan ekonomi bersinar. World Economy Forum menyebut bahwa kemampuan Qatar untuk mengurangi ketergantungan industri sumber daya alam dan menjadi produsen sektor jasa membuatnya menjadi negara terkuat di Timur Tengah.
Qatar punya konsepsi kemewahan berbeda dibanding negara tetangga Arab lainnya. Dalam daftar 20 orang terkaya di Timur Tengah versi Forbes, tidak ada satupun nama miliarder yang berasal dari Qatar. Namun indikator tersebut tidak bisa jadi acuan. Sebab ekonomi Qatar bahkan berhasil melampaui kemewahan keluarga Kerajaan Saudi dan keglamoran yang menyesaki Dubai.
Lini bisnis Qatar pun menggemparkan dunia. Gas alam mereka menyumbang kedua terbanyak di dunia. Qatar Airways juga menjadi maskapai penerbangan komersial dengan pertumbuhan tertinggi di dunia. Belum lagi di sektor media, Qatar begitu garang dengan merk Al Jazeera dan beIN Sports.

Alih-alih bermewah-mewahan, yang ada di pikiran orang Qatar adalah untuk terus membangun gurita bisnis. Sektor finansial Qatar juga sedang garang-garangnya merambah pasar dunia. Qatar Investment Authority (QIA) meningatkan investasi properti di kota-kota besar dunia seperti London, Paris, dan New York hingga 135 persen. Saat ini QIA merupakan investor properti nomor sembilan terbesar di New York.
ADVERTISEMENT
Itulah kenapa Qatar kaya namun hanya memiliki sedikit miliarder. Pengusaha Qatar seakan memiliki kekayaan pribadi yang tak telalu banyak. Klan terkaya di Qatar menurut Forbes adalah Sheikh Faisal bin Qassam Al Thani, miliarder yang bergerak di dunia perhotelan.
Jumlah kekayaan Faisal yang memiliki 20 hotel mewah di seluruh dunia itu “hanya” 2 miliar dolar AS. Angka tersebut beda jauh jika dibandingkan dengan pangeran flamboyan asal Kerajaan Saudi, Pangeran Al-Waleed bin Talal bin Abdulaziz al Saud, yang memiliki kekayaan 18,3 miliar dolar AS.
Qatar sebenarnya punya nama lain dalam deretan miliardernya. Contohnya Nasser Al-Khelaifi yang menjalankan stasiun televisi beIN Sport dan Qatar Sports Investments sebagai pemilik klub sepak bola Paris Saint-Germain.

[Baca juga: Qatar vs Saudi: Semua yang Perlu Anda Tahu]

Sektor ekonomi Qatar menjadi salah satu yang mendapat pukulan paling telak. Penutupan batas wilayah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab jelas menghambat jalur logistik yang menghubungkan Qatar dengan ekonomi dunia. Ekspor komoditas andalan Qatar ke Asia Timur dan Eropa terhenti.
ADVERTISEMENT
Jalur penerbangan Qatar Airways terpaksa memutar. Suplai komoditas bahan pangan dari Saudi dan UEA pun berhenti.
[Baca juga: Isolasi Saudi cs Pukul Telak Ekonomi Qatar]
Padahal, Doha sedang dalam proses bersolek menjadi kota yang lebih mewah dan megah seiring penyelenggaraan Piala Dunia 2022.
Qatar tidak main-main dalam mempersiapkan diri sebagai negara Timur Tengah pertama yang menyelenggarakan hajatan istimewa di dunia sepak bola global. Untuk memberikan pelayanan terbaik pada Piala Dunia 2022, Qatar --menurut data Oxford Business Group-- menyiapkan dana 200 miliar dolar AS.
[Baca juga: Kisruh Qatar: Dari Meja Diplomasi ke Lapangan Hijau]

Piala Dunia dijadikan momentum membenahi infrastruktur. Qatar akan segera memiliki bandara baru, jalur kereta api baru, dan gedung pencakar langit baru.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, proyek ambisius itu kini terjegal, kena imbas dari negara-negara yang tengah marah kepada Qatar. Bagaimana tak terhambat, sementara suplai material bangunan biasanya disalurkan dari Arab Saudi melalu jalur laut dan jalur darat.
Pemutusan hubungan diplomatik ini akhirnya menegaskan penyakit lama khas Arab: kawasan penuh konflik yang cepat membara.