GeNose UGM, dari Deteksi COVID-19 ke Deteksi Kanker Serviks dan Tuberkulosis

22 Agustus 2022 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Inventor GeNose, Prof Kuwat Triyana dan dr Dian Kesumapramudya Nurputra. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Inventor GeNose, Prof Kuwat Triyana dan dr Dian Kesumapramudya Nurputra. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengembangan GeNose yang sebelumnya dikenal sebagai alat deteksi virus COVID-19 akan terus dilakukan oleh UGM. Ke depan, GeNose akan bisa digunakan untuk mendeteksi kanker serviks.
ADVERTISEMENT
Rektor UGM Prof Ova Emilia menjelaskan pengembangan sudah dilakukan, diharapkan alat ini bisa membantu kaum perempuan. Mereka tidak perlu takut dan malu lagi memeriksakan diri karena GeNose jauh lebih nyaman.
"Salah satu kesulitan di dalam kanker serviks itu adalah caranya karena menggunakan sampel getah di dalam vagina di mana itu perempuan tidak suka karena malu, ya, takut, ya, macam-macam," kata Ova di Rektorat UGM, DIY, Senin (22/8/2022).
Skrining kanker serviks ini memang sudah diwajibkan pada perempuan. Namun, banyak yang enggan melakukan karena tidak suka dengan caranya.
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Emily frost/Shutterstock
"Kita ini cari cara bagaimana menggunakan air seni. Kan, nggak usah diperiksa-periksa jadi akan menggunakan air seni tentunya itu lebih mudah dan lebih cepat, dan lebih murah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Nah, ini yang kita harapkan ini merupakan salah satu terobosan sehingga skrining kanker leher rahim itu dapat dilakukan di layanan-layanan primer," ujar dia.
Inventor GeNose, Prof Kuwat Triyana, mengatakan fungsi GeNose akan terus dikembangkan. Fungsi GeNose nantinya akan diperluas. GeNose nantinya akan bisa mendeteksi penyakit-penyakit lainnya.
Waspadai TBC. Foto: Studio.51/Shutterstock
"Salah satunya adalah dulu risetnya dengan Bu Rektor sebelum jadi rektor itu kami dapat ide bagaimana untuk kanker serviks. Ini sedang jalan dengan pendanaan masih internal (UGM) nggih," katanya.
Rektor UGM Prof Ova Emilia. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Selain kanker serviks, GeNose rencananya juga akan dikembangkan untuk mendeteksi deteksi tuberkulosis (TB) melalui sampel nafas pasien (hibah Matching Fund). Lalu, deteksi sepsis pada neonates melalui sampel feses pasien dengan usulan pendanaan ke BRIN/LPDP.
Kemudian juga deteksi jenis bakteri pada ulkus diabetikum yang pendanaan masih dari internal UGM.
ADVERTISEMENT
Kuwat menjelaskan bahwa timnya telah mempublikasikan sebagian data riset GeNose C19 sebagai bagian pertanggung jawaban ilmiah riset hilirisasi implementasi GeNose C19 sebagai alat skrining COVID-19 di dua jurnal.