Gerindra Ajukan 4 Nama Cawagub DKI: Ferry Juliantono hingga Saefullah

7 November 2019 22:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik. Foto: Munady
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik. Foto: Munady
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra Jakarta mengajukan empat nama baru calon wakil gubernur DKI pengganti Sandiaga Uno. Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik mengaku pihaknya telah mengajukan surat ke PKS terkait empat nama yang ditawarkan.
ADVERTISEMENT
Keempatnya adalah Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketum Gerindra Ferry Juliantono, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Menurut Taufik, pengajuan nama itu dilakukan karena dua nama cawagub DKI yang diajukan PKS, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, dianggap belum dapat diterima oleh DPRD DKI.
"Benar (ajukan surat). Hasil informasi internal Gerindra, kemarin dua nama macet, maka yang diperlukan adalah, pertama jangan-jangan figur yang enggak DPRD kurang menerima atau komunikasi dua itu aja. Pertimbangan ya sudahlah, kita usulkan, dari kita ada, dari PKS ada," kata Taufik kepada wartawan, Kamis (7/11).
Taufik mengatakan surat ditunjukan ke DPP PKS pada 17 Oktober 2019 yang telah ditandatangi oleh Ketum Gerinda Prabowo Subianto dan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. Surat itu tertulis perubahan usulan nama cawagub DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Taufik mengatakan belum terdapat kesepakatan dengan PKS terkait empat nama tersebut. Keempat nama itu hanya inisiatif, lantaran pembahasan wagub belum menemukan titik terang.
"Belum (ada kesepakatan). Ini usulan kita ke dia (PKS), boleh dong kita usulin, karena kita lihat macet. Ini gimana kalau opsi itu diambil," ucapnya.
Lebih lanjut, Taufik menyebut Saefullah belum diberitahu bahwa dirinya diajukan Gerindra sebagai calon wakil gubernur. Menurutnya, Saefullah dianggap mumpuni karena pengalamannya sebagai sekretaris daerah.
"Track recordnya saja saya belum ngomong sama Sekda loh, padahal saya umpetin itu. Enggak ada urusan Sekda pensiun, kita enggak urusan, kita ngomong ini nama dari dalam, terus siapa nama dari luar, kita bilang Sekda saja. Saya juga belum ngomong sama Sekda," tutupnya.
ADVERTISEMENT