Gibran: Ide Pak Menteri, Siswa Korban Kekerasan Seksual Dibuatkan Sekolah Khusus

11 November 2024 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Gibran Rakabuming Raka hadiri acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Gibran Rakabuming Raka hadiri acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan agar dibuat sekolah khusus bagi siswa korban kekerasan seksual. Hal tersebut kata dia adalah ide dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.
ADVERTISEMENT
“Kemarin sudah-sudah kami bahas dengan Pak Menteri (Abdul Mu'ti) bagaimana anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dan lain-lain ini harus mendapatkan atensi khusus. Jangan sampai mereka malah dikeluarkan dari sekolah,” kata Gibran dalam acara Rakornas evaluasi kebijakan pendidikan untuk tingkat dasar dan menengah di Sheraton Gandaria, Jakarta, Senin (11/11).
“Kalau bisa dibangunkan sekolah khusus untuk mereka. Ini idenya Pak Menteri, bukan ide saya,” sambungnya.
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti di acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Meski begitu, rencana tersebut belum disampaikan ke Presiden Prabowo Subianto yang saat ini sedang kunker ke luar negeri. Ia percaya, Prabowo juga akan mendukung program tersebut.
“Jadi sekolah khusus untuk para-para korban-korban kekerasan. Ini saya kira sangat baik sekali,” ungkapnya.
“Jadi jangan sampai mereka ditinggal, mereka tuh malah harus mendapatkan atensi khusus,” imbuhnya.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti melakukan kunjungan ke SDN 59 Palembang, Jumat (1/11/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Selain itu, Eks Wali Kota Solo itu juga menyebut soal rencana pelajaran coding yang dimulai sejak SD atau SMP untuk menyiapkan talenta digital guna menyongsong Indonesia emas 2045.
ADVERTISEMENT
“Jadi jangan sampai kita kalah dengan India, karena saya lagi bapak-ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas,” ujar dia.
“Kita pengin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” pungkasnya.