Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jenazah Gus Sholah akan diberangkatkan menuju Jombang, Jawa Timur, untuk dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng. Anak Gus Sholah, Irfan Wahid, mengungkapkan jenazah ayahnya akan dimakamkan di kompleks pemakaman yang sama dengan Gus Dur.
ADVERTISEMENT
"Kan deket-deket situ juga satu area kompleks. Ada makam Pak Gus Dur, Hasyim Asy'ari, Pak Wahid Hasyim sebelahnya," kata Irfan di rumah duka, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (3/2).
Irfan mengungkapkan Gus Sholah sendiri yang memilih makamnya. Tak hanya untuk dirinya, tapi juga untuk istrinya.
"Tempat itu udah dipilih bapak. 'ini buat saya, ini buat istri saya'. Jadi itu udah kelihatan," ujarnya.
"Jadi waktu bapak di rumah sakit udah kelihatan. Bapak sudah ngerasain bahwa ini ada yang datang, orang-orang udah pada datang, datang menyalamin saya, nyambut saya. Jadi, ya, kita sudah merasa, ya, sudah tanda-tandanya udah enggak lama lagi," sambungnya.
Pemilihan makam, kata Irfan, telah dilakukan sekitar 2-3 tahun sebelumnya. Bahkan makanya sudah dibuat dengan rapi.
ADVERTISEMENT
"Dipilihnya sudah lama. Dua tiga tahun (lalu) sudah dipilih tempat itu, sudah dibuat rapi oleh Gus Sholah sendiri," tuturnya.
Meski demikian, tidak semua orang bisa masuk ke dalam kompleks pemakaman. Namun, Irfan berterima kasih karena ada banyak orang yang mendoakan Gus Sholah.
"Keluarga tinggal mempersiapkan karena yang boleh di situ kan cuma pengasuh. Pondok enggak bisa (masuk) semua orang. Tempatnya VIP, yang doain banyak," pungkasnya.
Jenazah Gus Sholah sudah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma untuk diberangkatkan ke Jombang. Gus Sholah akan dimakamkan sekitar pukul 16.00 WIB.
Gus Sholah sempat dirawat selama dua pekan di RS Jantung Harapan Kita karena gangguan ritme jantung. Ia meninggal pada Minggu (2/2) pukul 20.55 WIB.
ADVERTISEMENT
Gus Sholah tak hanya dikenal sebagai ulama, tapi juga aktivis dan politisi. Adik kandung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini pernah menjabat sebagai anggota MPR pada tahun 1998.