Harapan JK Untuk Mendikbud ke Depan: Harus Paham, Kalau Tidak Gimana Bisa Maju

10 Oktober 2024 13:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DipTalk bersama Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
DipTalk bersama Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan di Indonesia. Dia juga punya harapan untuk sosok menteri pendidikan ke depan.
ADVERTISEMENT
"Ya (Mendikbud) yang mengerti pendidikan dengan baik untuk memajukannya, kalau memajukannya harus mengerti,” kata JK kepada wartawan usai hadiri acara peluncuran buku Dede Yusuf di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/10).
JK menilai untuk memajukan pendidikan Indonesia, maka posisi menteri tersebut harus diisi oleh orang yang mengerti akan pendidikan.
“Sebab bagaimana memajukan kalau tidak paham?” tuturnya.
Acara launching dan bedah buku berjudul "Menegakkan Amanat Konstitusi Pendidikan" di Ruang Abdul Muis, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/10/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Beberapa waktu lalu, JK memang sempat memberi catatan ke Mendikbud saat ini, Nadiem Makarim.
“Ada Muhajir, ada Prof. Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Paramadina, ada kemudian Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor,” kata JK dalam acara diskusi bertajuk “Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan” yang digelar di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Sabtu (7/9).
ADVERTISEMENT
Ucapan JK itu disambut tertawa dan tepuk tangan sebagian hadirin. "[Saya] Minta maaf, Sekjen," ujar JK.
Ilustrasi guru dan murid. Foto: Thinkstock
Bahkan, JK pada saat itu menyebut bagaimana pendidikan bisa maju kalau menterinya jarang “ngantor”.
JK juga mengatakan, agar ke depan posisi menteri tersebut bisa diisi oleh orang-orang yang benar kompeten pada pemerintahan berikutnya.
“Saya katakan aja supaya dari yang depan jangan lagi begitu pilih Menteri ya, untuk yang atas karena bagaimana berapa pun anggaran dikasih kalau COO-nya begini, bagaimana bisa jadi?” ujar JK.