Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Harimau Sumatera di Gayo Lues yang Kena Jerat Dilepasliarkan ke Hutan Lindung
19 Oktober 2022 0:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seekor Harimau Sumatera Panthera Tigris Sumatrae yang sempat terkena jerat di Desa Sangir, Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues, dilepasliarkan ke habitatnya.
ADVERTISEMENT
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, mengatakan satwa dilindungi yang diberi nama Siti Mulye Putri Reuko oleh masyarakat itu dilepaskan di kawasan Hutan Lindung Sangir. Kawasan tersebut merupakan habitatnya.
Proses pelepasliaran dilakukan oleh tim gabungan BKSDA, BBTNGL, Kepolisian, Bupati Gayo Lues, Pemerintah Kecamatan, hingga masyarakat Desa Sangir pada Selasa (18/10).
“Kawasan tersebut merupakan habitatnya yang berada tidak jauh dari lokasi penemuan harimau tersebut terkena jerat. Lokasi pelepasliaran itu juga merupakan usulan dari masyarakat Desa Sangir,” kata Agus.
Agus menuturkan, masyarakat meyakini harimau itu adalah penghuni dari kawasan hutan lindung dan harus kembali ke tempat asalnya.
“Lokasi ini juga telah dilakukan kajian kelayakan dan operasi sapu jerat oleh tim BKSDA Aceh, BBTNGL, UPTD KPH 5, FKL, WCS-IP serta dibantu oleh masyarakat,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, harimau itu dievakuasi pada Jumat (12/8) dari lokasi Areal Penggunaan Lain (APL) wilayah Desa Sangir yang berdekatan dengan kawasan hutan lindung.
Pada saat dievakuasi, harimau terkena jerat pada kaki kiri belakang hingga mengakibatkan sistem sirkulasi dan motorik saraf terganggu.
Tim dokter melakukan perawatan intensif di kantor SPTN 3 Blangkejeren Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL).
“Selama perawatan selama kurang lebih 2 bulan menunjukkan progress kesehatan yang sangat baik. Setelah melalui proses observasi dan perawatan intensif, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan tim dokter hewan menyatakan Harimau Sumatera tersebut siap untuk dilepasliarkan kembali,” kata Agus.
Agus menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Gayo Lues dan masyarakat Desa Sangir karena sudah mendukung upaya penyelamatan Harimau Sumatera itu.
ADVERTISEMENT
“Kesadaran dan rasa kepedulian terhadap satwa liar inilah yang patut menjadi teladan bagi masyarakat lain yang hidup berdampingan dengan satwa liar,” pungkasnya.