Hasto Tak Tahu 2 Stafnya Diduga Di-OTT KPK: Saya Bertanggung Jawab

9 Januari 2020 18:22 WIB
comment
23
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi Senior PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Senior PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
KPK diduga ikut menangkap dua staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berinisial D dan S terkait kasus yang menjerat komisioner KPU Wahyu Setiawan. Ketika dikonfirmasi mengenai penangkapan dua stafnya, Hasto Kristiyanto mengaku belum tahu.
ADVERTISEMENT
"Sampai ini kita masih belum tahu karena itulah kita menunggu keputusan dan apa yang disampaikan oleh KPU. KPU akan menyampaikan press release terkait hal itu," ujar Hasto di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
Meski begitu, Hasto mengaku bertanggung jawab atas pembinaan kader PDIP. Menurut dia, seluruh staf sekretariat berada di bawah tanggung jawabnya, terlepas benar atau tidaknya kabar tersebut.
"Saya sebagai sekjen tentu saja bertanggungjawab terhadap pembinaan seluruh anggota partai, kader-kader partai," kata Hasto.
"Saya perlu lakukan penegasan bahwa sebagai sekjen saya bertanggungjawab di dalam membina seluruh staf, anggota, kader partai," lanjut Hasto.
Namun, Hasto menegaskan, jika terbukti melanggar hukum, maka PDIP tidak akan mengemban pertanggungjawaban tersebut. Sebab, sebagai seorang kader, siapa pun harus bertindak sesuai ideologi partai. Termasuk tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Hasto tak mengetahui keberadaan dua stafnya tersebut.
"Saya tidak mengetahui karena sakit diare tadi. Sehingga dalam konteks seperti ini kami fokus dalam persiapan HUT ke-47," tutur dia.
Menurut sumber kumparan, dua orang yang ikut di-OTT diduga staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berinisial D dan S. Sementara, satu orang lainnya kader PDIP berinisial HM.
Secara terpisah, Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, mengaku mendapat informasi bahwa kasus Wahyu melibatkan kader PDIP. Namun ia tak merinci siapa yang dimaksud. Tetapi diduga terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR RI.
"Informasinya seperti itu, ya (terkait PAW anggota DPR). Makanya kita lihat dulu seperti apa, tapi yang jelas berikan kesempatan aparat penegak hukum untuk mengurai kasusnya," kata Djarot di JIEXPO, Kemayoran, Kamis (9/1).
ADVERTISEMENT