Hasto Ungkap Mahfud Sempat Temui Megawati: Sudah Diberi Restu Mundur dari Menko

30 Januari 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, pada konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, pada konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap jika cawapres 03 Mahfud MD sempat menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelum menemui Mensesneg Pratikno.
ADVERTISEMENT
Mahfud bertemu dengan Megawati pada Senin (29/1) sekitar pukul 17.30 WIB di rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
"Memang betul kemarin dilakukan pertemuan Ibu Mega dengan Prof Mahfud jam 17.30 WIB dan pertemuan ini merupakan pertemuan rutin karena selalu dilakukan evaluasi secara rutin terhadap seluruh tahapan-tahapan kampanye," kata Hasto dalam konferensi pers di rumah Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).
Mahfud MD bertemu Megawati Soekarnoputri, Selasa (17/10/2023). Foto: Dok. Istimewa
Hasto membeberkan banyak hal dibahas oleh Mahfud bersama Megawati. Mulai dari masalah kampanye hingga dinamika politik nasional.
"Dalam pertemuan antara Ibu Megawati dan Prof Mahfud tentu dibahas dinamika politik nasional," ucap dia.
Hasto lantas disinggung terkait rencana Mahfud yang ingin mundur sebagai Menko Polhukam. Menurutnya, rencana ini sudah dirancang sejak lama oleh capres Ganjar Pranowo, Mahfud MD, dan parpol pengusung yakni PDIP, PPP, Perindo dan Hanura.
ADVERTISEMENT
"Ini momentum baik setelah ada sentimen negatif yang cukup besar, sampai ada gerakan unfollow sosmed dari Presiden Jokowi, itu kami cermati," ucap Hasto.
"Prof Mahfud MD sebagai pendekar hukum harus menempatkan skala prioritas dalam kehidupan negara, soal masalah Rempang dibutuhkan sosok tegas, setidaknya bisa memberikan rekomendasi agar berbagai konflik agraria, kejahatan keuangan, pinjol, asuransi dan sebagainya, akan dikebut Prof Mahfud sehingga siapapun yang menggantikan Prof Mahfud dalam satu spirit yang sama untuk membela rakyat," jelas Hasto
Lebih jauh, rencana mundurnya Mahfud sudah disepakati. Termasuk Megawati sudah memberikan restu jika Mahfud ingin mundur dari Menko Polhukam.
"Sudah lama diberikan restu (Megawati)," kata Hasto.