HNW Respons Gatot soal Ramaikan Masjid Saat Corona: Vatikan Juga Tutup Gereja

19 Maret 2020 21:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Postingan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, menuai sorotan setelah menyerukan agar meramaikan masjid di tengah wabah corona. Padahal, ada fatwa MUI agar tidak ke masjid jika ada potensi penularan corona.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, ikut mengomentari postingan yang kini oleh Instagram diberi label 'False Information' itu. Menurut HNW, bukan saja masjid, gereja juga ditutup untuk cegah corona.
"Pak Gatot, bahkan Vatikan juga tutup gereja-gereja di Roma, Betlehem ditutup juga. Jadi itu bukan untuk fobia terhadap masjid," ucap HNW melalui Twitter, Kamis (19/3). (HNW izinkan kumparan mengutip cuitannya).
Menurut Wakil Ketua MPR itu, imbauan agar tidak ke masjid yang berpotensi ada penyebaran corona bukan hanya di Indonesia, di Arab Saudi, Mesir, Turki, Malaysia, juga diberlakukan. Tapi itu hanya selama darurat corona.
"Makmurkan masjid tentu baik. Tapi bila dikaitkan corona, ulamalah panglimanya. Dan untuk itu sudah ada fatwa-fatwa dari persatuan ulama sedunia, ulama senior Saudi Arabia, Ulama Al-Azhar, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo memposting cuitan berjudul 'Untuk Kita Renungkan' mengkritisi imbauan untuk mengganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur jika ada potensi penularan corona.
"Mereka beramai-ramai menggaungkan phobia dengan masjid. Seakan-akan masjid sebagai sumber penularan COVID-19? Lalu apakah mal, lift sarana umum, gereja, vihara, temple, klenteng 'lebih aman' daripada masjid?" tulis Gatot.
"Ayo makmurkan masjid dan galakkan gerakan salat berjemaah untuk minta pertolongan Allah."
Sebelumnya, Sekjen MUI Anwar Abbas menilai, imbauan untuk tidak salat berjemaah dan salat Jumat di masjid bukan bagian dari menjauhkan diri dari agama. Atau, bagian dari fobia seperti yang dijelaskan oleh Gatot.
"Yang menjadi masalah adalah adanya virus corona yang menular yang bisa dibawa oleh jemaah yang sudah terkena ke masjid sehingga yang tadinya tidak terkena oleh virus tersebut, karena juga hadir di masjid yang sama maka jemaah yang lain juga menjadi terkena," kata Anwar, Rabu (18/3).
ADVERTISEMENT