Hubungan Diplomatik Putus, Bahrain Usir Warga Qatar

5 Juni 2017 11:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Raja Salman dan Tamim bin Hamad al-Thani (Foto: Reuters//Faisal Al Nasser)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman dan Tamim bin Hamad al-Thani (Foto: Reuters//Faisal Al Nasser)
Arab Saudi dan sekutunya akan menutup jalur transportasi udara dan laut dengan Qatar setelah mereka memutuskan hubungan diplomatik. Bahrain bahkan menyatakan mengusir seluruh warga Qatar dari negaranya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Associated Press, Kementerian Luar Negeri Bahrain pada Senin (5/6) menyatakan akan menarik seluruh perwakilan diplomatik mereka dari Qatar dalam waktu 48 jam. Di waktu itu juga, Bahrain meminta diplomat Qatar angkat kaki dari negara mereka.
Selain itu, Bahrain juga memberi waktu dua minggu untuk warga Qatar meninggalkan negara tersebut. Warga Bahrain juga diminta untuk segera meninggalkan Qatar.
Bersama dengan Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab, Bahrain akan menutup transportasi laut dan udara dengan Qatar.
Belum diketahui dampaknya terhadap maskapai Qatar, Qatar Airways, namun belum ada pernyataan dari pihak kerajaan Qatar.
Mesir mengatakan, penutupan jalur transportasi dari Qatar demi melindungi keamanan nasional mereka. Selain itu, Arab Saudi juga menangguhkan peran Qatar dalam koalisi tempur Arab di Yaman.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Peta Qatar (Foto: Reuters/Thomas White)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peta Qatar (Foto: Reuters/Thomas White)
Saudi dan sekutunya memutuskan hubungan diplomatik setelah Emir Qatar Tamim Bin Hamad Al Thani melalui media mereka, Qatar News Agency, disebut menyatakan dukungan terhadap Ikhwanul Muslimin, Hamas, Hizbullah, dan Iran.
Qatar membantah hal ini, mengatakan bahwa Qatar News Agency diretas. Bahkan Qatar mendatangkan penyidik khusus dari AS untuk mengungkap peretasan ini. Tapi Saudi dan sekutunya tidak percaya pada alasan Qatar itu.
"Qatar mendukung kelompok sektarian dan teroris yang akan mengganggu stabilitas di kawasan, termasuk Ikhwanul Muslimin, ISIS, dan al-Qaidah, serta menyampaikan pesan dan skema kelompok-kelompok ini melalui media mereka secara terus menerus," ujar kantor berita Saudi, SPA.
Belum ada pernyataan dari pemerintah Qatar terkait keputusan Saudi ini.
ADVERTISEMENT
Ini bukan kali pertama Saudi dan Qatar berseteru. Pada 2014 lalu, Saudi juga menarik duta besar dari Qatar karena negara itu mendukung Ikhwanul Muslimin dan mencampuri urusan negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Bagi Saudi dan sekutunya, Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris yang merongrong kedaulatan mereka. Sementara Iran dianggap kubu yang berseberangan dengan Saudi dalam berbagai konflik, seperti di Suriah dan Yaman.