Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Putra bungsu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono, mengenang masa kecilnya bersama sang nenek, Siti Habibah, yang kini telah tiada. Ibas -demikian ia disapa- mengaku ia kerap menyambangi eyangnya ke Blitar, Jawa Timur. Ibas menyebut neneknya sangat dekat dengan anak dan cucunya.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya bernostalgia sedikit bersama dengan rekan-rekan ketika sedang berziarah. Ketika saya masih kecil mungkin sekitar SD 1, 2, 3, kelas 4 gitu, kami selalu mengunjungi eyang Bibah yang tinggal di Blitar," kata Ibas saat ziarah ke makam Siti Habibah di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (31/8).
"Saya mengenang atas kebaikan almarhumah yang selalu dekat dengan keluarganya yang selalu peduli dan sayang terhadap keluarganya, kepada Pak SBY, kepada almarhumah Ibu Ani, kepada cucu-cucunya," imbuhnya.
Saat berkunjung, Ibas mengatakan eyangnya selalu membuatkan makanan ringan khas daerah. Baginya, masakan sederhana itu sebagai bentuk rasa cinta Siti Habibah kepada dirinya dan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Agus dan Ibas yang selalu juga mengajak, menawarkan membuatkan makanan-makanan ringan khas desa, khas kampung, khas daerah. Kacang, apakah kikil dan lain sebagainya, yang hanya menunjukkan kepedulian, dan rasa kecintaan. Tidak banyak yang diberikan dalam suatu kehidupan. Tapi komunikasi, perhatian tersebut sudah sangat cukup bagi kami," ucap dia.
Baginya, Siti Habibah merupakan sosok wanita tangguh yang tak pernah mengeluh akan hidupnya. Terlebih, kata dia, SBY sempat memimpin Indonesia berkat didikan yang diterapkan oleh neneknya.
ADVERTISEMENT
"Eyang Bibah juga merupakan sosok wanita yang tangguh yang bersahaja yang tidak banyak mengeluh, yang kuat dan tabah, yang ternyata membuktikan dengan rasa kasih sayang kepada anaknya, Pak SBY, mampu melahirkan pemimpin di negeri ini," tutur dia.
"Dan itu adalah satu kehormatan satu kebahagiaan dan satu kesempatan bagi pak SBY sudah terlahir dari orang yang hebat, tentunya ibunya. Karena kita percaya bahwa surga adalah ada di telapak kaki Ibu," tutup Ibas.