Idham Azis: Tim Teknis Masih Bekerja Ungkap Kasus Novel

20 November 2019 17:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Idham Aziz usai melaksanakan Raker dengan Komisi 3 DPR. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Idham Aziz usai melaksanakan Raker dengan Komisi 3 DPR. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolri Idham Azis memastikan upaya pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan berlanjut. Dia mengatakan tim teknis yang telah dibentuk masih terus bekerja.
ADVERTISEMENT
"Masalah mengungkap kasus Novel, saya juga ingin sampaikan, sampai saat ini tim teknis yang saya masih membawahi, bekerja terus," kata Idham Azis dalam rapat kerja bersama komisi III di Gedung DPR, Senayan, Rabu (20/11).
Dia mengaku masih memegang kendali tim teknis sebelum ada Kabareskrim pengganti. Ia menjamin tim yang dipimpinnya itu akan menyelesaikan kasus Novel.
"Kebetulan saya masih Kabareskrim, belum ada pengganti saya, masih diproses di Wanjakti. Sehingga saya yakinkan, kami terus bekerja dan bekerja," ucap Idham Azis.
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ia pun meminta doa dari masyarakat agar kasus penyiraman air keras terhadap Novel segera bisa diungkap.
"Saya berharap, minta doa restu, mudah-mudahan waktu yang tak lama lagi akan ada perkembangan dan temuan yang signifikan. Sehingga kami bisa secepatnya mengungkap," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Novel diserang dua orang tak dikenal usai menjalankan salat Subuh di masjid dekat rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada April 2017 silam. Pelaku menyiram air keras ke wajah Novel Baswedan. Akibatnya, mata kirinya rusak dan harus menjalani operasi di Singapura.
Presiden Jokowi meminta Kapolri Jenderal Idham Azis segera menuntaskan kasus tersebut. Jokowi memberi kesempatan Idham Azis merampungkan kasus penyerangan Novel Baswedan hingga awal Desember 2019.
"Tadi sudah saya sampaikan, bahwa ada Kapolri yang baru, tapi waktu (tuntas) sampai awal Desember. Awal Desember gitu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11).