Insiden Tembok Roboh di Tebet, Polisi Uji Labfor dan Periksa 5 Saksi

24 Januari 2024 13:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi tembok roboh di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi tembok roboh di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait insiden tembok roboh yang menewaskan 3 orang sekeluarga di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, Puslabfor Polri kini juga tengah meneliti material tembok tersebut.
"Untuk sampel yang diambil berupa satu tiang pagar, satu sloof tembok bawah, satu sloof tembok atas, potongan dinding pagar batako, potongan dinding pagar bata merah," kata Ade dalam keterangannya, Rabu (24/1).
Material tembok itu diteliti untuk menentukan penyebab robohnya tembok. Sebab, Ade mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami adanya unsur dugaan kelalaian dalam insiden tersebut.
Kondisi tembok roboh di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
"Terkait dugaan kelalaian sejauh ini penyidik masih mendalami dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait," ucap dia.
Adapun, polisi telah memeriksa 5 orang saksi. Mereka adalah pihak keamanan dan pegawai SPBU hingga ketua RT setempat.
Dalam peristiwa ini, ada 4 orang yang menjadi korban. Tiga di antaranya tewas, sementara satu lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT
Korban tewas
1. Samedi Iriyanto BcHk (80)
2. Ny. Thio Tjnnio (74)
3. Ami Kusuma Dewi (35)
Korban luka
1. Muhammad Febian (8)
Kondisi tembok roboh di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Tembok itu disebut memang sudah miring sejak beberapa tahun terakhir.
"Memang tembok SPBU itu sudah terlihat agak miring. itu memang sudah terlihat miringnya itu sudah lama. beberapa tahun," kata keluarga korban, Amry Hartawan saat ditemui, Selasa (23/1).
Ia bercerita, ayahnya yang juga menjadi korban dalam peristiwa itu sudah sempat berkomunikasi dengan pihak keamanan SPBU. Tujuannya, agar segera dilakukan perbaikan. Namun hal tersebut tak kunjung dilakukan.
"Bapak saya pernah bilang ke saya kalau dia sudah pernah ngomong dengan sekuriti, tapi saya ngga tau sekuritinya yang mana. Dia sudah bilangin 'tolong sampaikan ke pihak pengelola ini tembok sudah miring, tolong diatur lah, disanggah atau gimana'," ucap dia.
ADVERTISEMENT